Viral Motor Isi Pertalite Malah Brebet di Lamongan, Polisi Sidak SPBU
LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Ratusan sepeda motor di Lamongan, Jawa Timur, dilaporkan mengalami mogok massal setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite di sejumlah SPBU. Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, karena banyak warga yang mengeluhkan mesin motor brebet, kehilangan tenaga, dan sulit dinyalakan.
Dugaan sementara, Pertalite yang digunakan masyarakat diduga bercampur etanol, menyebabkan gangguan pada mesin kendaraan. Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian bersama instansi terkait segera turun tangan untuk menyelidiki kebenarannya.
Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto menegaskan akan membentuk tim terpadu guna menelusuri penyebab pasti mogok massal tersebut.
“Kami akan turun langsung ke lapangan, tidak hanya menerima laporan. Tim terpadu akan melakukan pengecekan teknis untuk memastikan apakah benar ada pencampuran bahan bakar,” tegas Agus, Senin (27/10/2025).
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menunggu hasil pemeriksaan resmi. “Kami akan sampaikan hasilnya secara terbuka setelah proses pengecekan selesai,” tambahnya.
Fenomena mogok massal membuat sejumlah bengkel di Lamongan kebanjiran pelanggan. Anas, salah satu mekanik motor, mengatakan bahwa dalam empat hari terakhir sudah menangani lebih dari 50 motor dengan keluhan yang sama.
“Rata-rata motor yang mengisi Pertalite mengalami brebet dan kehilangan tenaga. Solusinya sementara ganti ke Pertamax,” ujar Anas.
Menurutnya, bahkan motor baru yang baru keluar dari showroom ikut mengalami masalah serupa setelah mengisi Pertalite.
Pemilik SPBU di Jalan Kombos Polmu Duryat, Edi Kusbandono, mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pusat.
“Sudah hampir satu minggu kami menerima keluhan serupa dan sudah kami laporkan, tapi belum ada tanggapan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Musholi, petugas SPBU di Jalan Sunan Drajat, yang menyebut aroma BBM Pertalite akhir-akhir ini terasa lebih menyengat dari biasanya. “Sudah hampir seminggu, bau Pertalite lebih menyengat dari biasanya,” ungkapnya.
Pihak kepolisian bersama lembaga terkait kini tengah menguji sampel bahan bakar dari beberapa SPBU yang dilaporkan. Hasil resmi akan diumumkan setelah proses pemeriksaan laboratorium selesai.
Editor : Abdul Wakhid