Pegawai Kecamatan Turi Jual Berkas Arsip Pemerintahan ke Pengepul, Polres Lamongan: Kami Selidiki

TURI, iNewsLamongan.id - Dugaan pelanggaran prosedur pemusnahan arsip pemerintahan terjadi di Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Oknum pegawai diduga menjual dokumen dan arsip pemerintahan ke tempat pengepul barang bekas (rongsokan) tanpa proses pemusnahan yang sesuai aturan.
Peristiwa ini bermula pada Jumat, 7 Februari 2025, saat para pegawai Kecamatan Turi membersihkan ruang arsip yang rencananya akan dialihkan menjadi ruang Program Keluarga Harapan (PKH). Arsip yang dikumpulkan berjumlah sekitar 15 sak, di mana 5 sak telah dimusnahkan dengan cara dibakar, sementara 10 sak lainnya justru dijual kiloan ke pengepul barang bekas tanpa dihancurkan terlebih dahulu.
Menurut seorang sumber terpercaya, pemusnahan arsip pemerintahan harus melalui prosedur yang jelas, termasuk adanya berita acara pemusnahan. Penjualan dokumen tanpa penghancuran terlebih dahulu dinilai menyalahi aturan dan berpotensi melanggar undang-undang yang berlaku.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Camat Kecamatan Turi, M. Eko Triprasetyo, mengaku belum mengetahui bahwa dokumen dan arsip pemerintahan tersebut dijual ke pengepul barang bekas oleh pegawainya.
"Saya baru tahu informasi ini hari ini. Terima kasih atas informasinya, dan kami akan segera memanggil pihak yang bersangkutan," kata Camat Eko singkat.
Editor : Abdul Wakhid