PACIRAN, iNewsLamongan id - Polemik pemutusan kontrak kerja sama dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban mendapat reaksi dari PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD) Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Keputusan tegas ini diambil setelah kontribusi besar pihak PPSD tak diakui saat acara peresmian nasional KDMP oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Senin (21/7/2025) secara daring.
Pemutusan kontrak diumumkan melalui surat resmi bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025 yang ditujukan kepada Kepala Desa Pucangan. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa dalam forum resmi peluncuran kelembagaan KDMP, Ketua KDMP dan Kepala Desa Pucangan menyatakan bahwa dukungan diperoleh dari BUMN dan PT Pupuk Indonesia. Ironisnya, tidak ada penyebutan sama sekali tentang PT Perekonomian Sunan Drajat yang selama 1 tahun 7 bulan memberikan pendampingan intensif.
"Mulai awal pendampingan hingga berdiri sampai diresmikan adalah murni kami support penuh. Kami tangani renovasi bangunan, pengisian koperasi, manajemen, hingga operasional," ujar Direktur Utama PT PPSD, Anas Al Khifni dalam siaran persnya, Selasa (22/7/2025).
Namun, kekecewaan muncul ketika nama PPSD tidak disebut dalam momen penting tersebut. “Hal tersebut mencederai semangat kemitraan dan profesionalisme yang kami bangun,” tambahnya.
Anas menegaskan, berdasarkan perjanjian kerja sama tertanggal 31 Januari 2024, pihaknya memiliki hak untuk membatalkan sepihak jika terdapat pelanggaran komitmen. Berdasarkan hal itu, seluruh bentuk dukungan baik pendampingan, legalitas, hingga aset fisik resmi dihentikan dan ditarik.
Direktur Sarana dan Prasarana PT PPSD, Mohammad Khomsun, juga membenarkan bahwa mulai Rabu (23/7/2025), seluruh aset koperasi di Pucangan telah ditarik dan dipindahkan ke lokasi lain. "Kami sudah ambil kembali semua aset yang dikerjasamakan dengan Kopdes Pucangan," katanya.
Pihak Kepala Desa dan Ketua KDMP sempat mendatangi manajemen PPSD setelah peresmian untuk menjelaskan bahwa mereka gugup saat menyampaikan sambutan sehingga tidak menyebut peran PPSD. Namun Khomsun menyayangkan alasan tersebut. “Mereka bilang gugup, tapi kenapa malah sebut dukungan dari BUMN yang sebenarnya tidak ada,” tegasnya.
Meski kecewa, PT PPSD tetap menyatakan dukungannya terhadap program nasional KDMP yang digagas Presiden Prabowo Subianto. “Kami tetap support program Kopdes Merah Putih. Saat ini kami aktif di beberapa titik seperti Gresik, Palang Tuban, Rangel Tuban, dan Baureno Bojonegoro,” ungkap Anas.
Langkah tegas ini menjadi sorotan karena menyoroti pentingnya transparansi dan penghargaan terhadap mitra dalam membangun perekonomian desa berbasis koperasi.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait