get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Kanker Serviks, Vaksinasi HPV Gratis Diberikan untuk Remaja Putri

Dinkes Lamongan Catat Lonjakan Kasus Baru HIV di 2025

Jum'at, 05 Desember 2025 | 17:45 WIB
header img
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Foto: iNewsLamongan.id/M Bangkit Al Khuluq

LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan mencatat adanya peningkatan temuan kasus baru HIV (Human Immunodeficiency Virus) sepanjang tahun 2025. Hingga akhir tahun, total sebanyak 194 kasus baru HIV berhasil terdeteksi.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2024 yang mencatat 167 kasus. Meski meningkat, Dinkes menegaskan bahwa lonjakan tersebut bukan semata-mata menunjukkan peningkatan penularan, tetapi juga hasil dari semakin masifnya upaya skrining di masyarakat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lamongan, Yany Khoirurakhmawati, menyebutkan bahwa wilayah dengan temuan kasus terbanyak berada di Kecamatan Lamongan, disusul Kecamatan Ngimbang.

“Peningkatan angka temuan ini juga menunjukkan bahwa kegiatan skrining semakin luas. Kasus yang sebelumnya tidak terdeteksi kini bisa ditemukan lebih dini,” ujar Yany, Jumat (5/12/2025).

Untuk menekan laju penyebaran HIV, Dinkes Lamongan telah menjalankan sejumlah langkah strategis. Di antaranya melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Selain itu, Dinkes juga memastikan seluruh ibu hamil menjalani skrining HIV, serta bayi yang lahir dari ibu dengan HIV mendapatkan kemoprofilaksis sebagai langkah pencegahan sejak dini.

“Kami juga memperluas layanan tes dan pengobatan HIV agar masyarakat lebih mudah mengakses pemeriksaan serta terapi,” jelasnya.

Tak hanya fokus pada deteksi, Dinkes juga berupaya menjaga kualitas hidup Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Salah satunya melalui pemantauan efektivitas terapi ARV (Antiretroviral) dengan pemeriksaan viral load secara berkala.

Selain itu, ODHA juga mendapatkan pendampingan psikologis, sosial, dan spiritual, agar mampu menjalani pengobatan secara optimal dan tidak mengalami diskriminasi.

“Monitoring dan evaluasi program kami lakukan secara rutin. Koordinasi lintas sektor dan penguatan SDM juga terus dilakukan agar sistem penanganan HIV semakin kuat,” tambah Yany.

Yany menegaskan bahwa keberhasilan penanganan HIV membutuhkan kolaborasi semua pihak, mulai dari fasilitas kesehatan, pemerintah desa, komunitas, hingga keluarga ODHA.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu untuk melakukan tes HIV, karena deteksi dini akan sangat membantu pengobatan serta meningkatkan kualitas hidup penderita.

“Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang terapi berhasil,” pungkasnya.

Editor : Abdul Wakhid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut