Petani di Babat Lamongan Gagal Panen Akibat Banjir, Kerugian Capai Ratusan Juta

BABAT, iNewsLamongan.id - Meski banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo telah surut, para petani di Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, masih harus menanggung kerugian besar akibat gagal panen.
Sebanyak 74 hektare lahan pertanian milik petani di Kecamatan Babat, Lamongan, terendam banjir dan mengalami gagal panen. Tanaman padi dan jagung yang baru berusia antara 7 hingga 15 hari mati setelah terendam air dalam sepekan ini
Camat Babat, Joni, menyampaikan bahwa banjir merendam sedikitnya 390 rumah di empat wilayah, yakni Kelurahan Babat, Kelurahan Banaran, Desa Bedahan, dan Desa Trepan.
“Sementara untuk lahan pertanian, terdampak di Desa Truni, Desa Trepan, dan Desa Bedahan. Semuanya tanaman padi, dan rata-rata sudah mati karena terendam,” kata Joni saat dikonfirmasi, iNews.id , Kamis (22/5/2025).
Ia memperkirakan kerugian yang dialami petani akibat banjir ini mencapai ratusan juta rupiah.
Sebagai respons, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah meninjau lokasi terdampak di Desa Trepan dan berjanji memberikan bantuan benih padi sebagai pengganti.
“Sudah ada kunjungan dari Kementerian Pertanian RI . Pemerintah akan membantu benih untuk petani yang terdampak,” ungkapnya.
Sementara, Muliadi warga setempat mengaku merugi karena tanamanya jagung dan padi sudah ludes di lalap genangan air yang membanjiri lahan pertanian miliknya .
Editor : Abdul Wakhid