get app
inews
Aa Text
Read Next : SMK Muhammadiyah 13 Tikung Gelar Simulasi Makan Siang Gratis

Din Syamsuddin: Optimistis Kepemimpinan Prabowo, Beri Kesempatan Berantas Korupsi

Sabtu, 08 Maret 2025 | 19:20 WIB
header img
Din Syamsuddin dalam Kajian Ramadhan 1446 Hijriah yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Sabtu (8/3/2025). Foto: iNewsLamongan.id/M Bangkit

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengajak masyarakat untuk memberi kesempatan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam menindak tegas praktik korupsi di Indonesia. Ia optimistis dengan kepemimpinan Prabowo yang dinilainya memiliki komitmen kebangsaan kuat serta wawasan yang mengayomi seluruh umat beragama.

"Kami sesungguhnya optimistis dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Watak beliau, komitmen kebangsaan dan keindonesiaannya, serta wawasan yang mengayomi umat berbagai agama menjadi modal penting dalam memimpin bangsa ini," kata Din Syamsuddin dalam Kajian Ramadhan 1446 Hijriah yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jawa Timur di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Sabtu (8/3/2025).

Meski demikian, Din mengaku prihatin dengan maraknya kasus korupsi di berbagai sektor, termasuk di BUMN dan kementerian. Namun, ia mengapresiasi langkah tegas Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam menindak pelaku korupsi demi menstabilkan harga kebutuhan pokok.

"Saya tahu tindakan tegas yang dilakukan Pak Amran adalah atas perintah Presiden Prabowo. Baru saja, Pak Amran menelepon saya setelah dia turun langsung ke pasar di Lenteng Agung, di mana ia memecat supplier atau pengusaha yang menaikkan harga secara tidak wajar," ungkapnya.

Ia pun mengingatkan para menteri agar bekerja dengan penuh integritas dan menjauhi praktik korupsi. Menurutnya, selain merugikan negara, korupsi bertentangan dengan ajaran agama.

"Menteri-menteri harus memastikan bahwa mereka tidak melakukan korupsi. Dalam ajaran agama, korupsi adalah perbuatan yang akan dibalas dengan siksaan Allah SWT di akhirat nanti," jelasnya.

Din juga menilai salah satu tantangan terbesar pemerintahan saat ini adalah keberadaan beberapa pejabat yang memiliki rekam jejak kurang bersih.

"Masalah mendasar dalam pemerintahan ini adalah adanya political liability atau beban politik dari sebagian pembantu presiden yang tidak bersih. Mungkin pada saatnya nanti mereka sepatutnya diganti," tuturnya.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut mengapresiasi kajian rutin Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur yang dinilai memiliki peran strategis dalam konsolidasi gerakan persyarikatan dan pembaruan pemikiran modern.

"Saya sudah lebih dari 10 kali berkesempatan diundang dalam Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah. Ini bukan sekadar kajian tetapi pertemuan strategis yang multifungsi," kata Khofifah.

Menurutnya, forum semacam ini penting dalam membangun pemikiran kebangsaan serta memperkuat peran Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa.

"Narasumbernya luar biasa, mampu memberikan penguatan secara menyeluruh dan merupakan tradisi PW Muhammadiyah yang cukup prestisius," tambahnya.

Ia berharap kajian ini terus berlangsung sebagai wadah diskusi dan penyatuan langkah ke depan.

"Saya merasa forum ini bukan hanya ajang diskusi, tetapi juga momen penting dalam menyatukan langkah ke depan," pungkasnya.

Editor : Abdul Wakhid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut