JAKARTA, Lamongan.iNews.id - Ketua DPR, Puan Maharani sedang melaksanakan ibadah umrah di tanah suci Makkah. Politisi PDIP ini berdoa agar seluruh rakyat Indonesia diberikan kesejahteraan.
Sebelum melaksanakan ibadah umrah, Puan diundang oleh Liga Muslim Dunia untuk mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW di Madinah pada Senin (30/5/2022) lalu. Setelah pertemuan Puan ke Makkah menggunakan kereta api cepat Haramain Express.
Kereta api cepat tersebut memangkas waktu jarak tempuh bagi jemaah umrah dalam perjalanan Madinah-Makkah. Jika biasa sampai enam jam kini hanya cukup dua jam 20 menit. Stasiun Kereta Makkah berjarak 4 kilometer dari Masjidil Haram.
“Ibu Puan ingin mencoba naik kereta cepat Madinah-Makkah yang hanya memakan waktu 2 jam 20 menit," ucap Wakil Sekjen MUI, Habib Ali Bahar yang menjadi pembimbing umrah, Kamis (2/6/2022).
Menurut Habib Ali Bahar, Puan melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah pada Selasa (31/5/2022) sore waktu setempat.
“Umrah dilakukan ba'da Ashar sehingga beliau sekaligus dapat menunaikan salat Magrib dan Isya di posisi sejajar dengan sudut Hajar Aswad," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Puan disebut mendoakan bangsa Indonesia agar terhindar dari segala macam bahaya. Dia juga mendoakan untuk persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ibu Puan secara khusus juga mendoakan masyarakat Indonesia agar senantiasa diberi kesejahteraan, kesehatan, dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” ucap Habib Ali Bahar.
Liga Muslim Dunia dengan Yayasan Sejarah Nabi Muhammad Dewan Masjid Indonesia (DMI) saat ini sedang membangun Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW di Jakarta. Segala materi ilmiah yang akan ditampilkan dan diterjemahkan pada museum ini mendapat dukungan dari Al-Azhar Mesir.
Indonesia dipilih Liga Muslim Dunia dalam pembangunan Museum Nabi Muhammad dari 25 negara yang mengajukan permohonan. Liga Muslim Dunia berpandangan, Indonesia merupakan contoh dan model yang harus diketahui dunia dalam hal toleransi kehidupan bermasyarakatnya.
“Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk umat Islam terbesar di dunia juga berhaluan wasatiyyat Islam (moderat) dan Indonesia dapat dijadikan sebagai contoh persatuan dalam keberagaman,” kata Direktur Utama Pameran dan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, Syaikh Dr Yahya Atiyah Al-Kinany saat bertemu Puan.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait