Usai membangun kolam lele, Hartomo kebingungan karena kehabisan modal. Beruntung istrinya Lilik Suwacik yang berprofesi sebagai seorang guru TK di Desa Ngino itu mendukung penuh usahanya dan memberikan tambahan modal Rp 4 juta untuk membeli 8 ribu nener (anak lele) dan 10 karung kosentrat pakan lele.
Hartomo mendapat jutaan rupiah dari berternak lele. (Foto : iNews)
“ilmu budidaya lele saya dapatkan dari peternak lele yang memasok bibit dan menampung hasil panen, selain juga belajar dari browsing diinternet,” ujarnya sambil tersenyum.
Menurutnya, beternak lele tidak menyita waktu dan perawatannya relatif mudah. Setiap hari dirinya memberikan pakan lele sebanyak tiga kali, yaitu pada pagi, sore dan malam hari.
“Pakan cukup di tebarkan saja dikolam. Menjadi hiburan tersendiri saat bosan mendekam dirumah,” imbuhnya lagi.
Keyakinan beternak lele bisa menjadi lahan usaha baru, membuahkan hasil. Dalam waktu tiga bulan pria murah senyum ini bisa mendapatkan hasil panen lele 4,5 kwintal hingga 5 kwintal. Hasil bersih yang dikantongi paling sedikit Rp 3 juta.
“Tidak membutuhkan banyak tenaga, setiap bulan dapat pemasukan Rp 1 juta dari ternak lele,” imbuh pria yang pernah bekerja menjadi TKI di Malaysia ini.
Saat ini dirinya belum berpikiran mengembangkan usaha ternak lelenya. Namun jika ada yang berminat untuk belajar budidaya lele dirinya dengan senang hati akan membantu.
“Beternak lele sangat mudah. Hasilnya cukup menjanjikan apalagi jika budidayanya hingga puluhan ribu ekor lele,” pungkas Hartomo.
Editor : Prayudianto