Curva Boys Datang ke Stadion, Suporter Jadi Penyemangat Persela di Tengah Krisis Tim
LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Dukungan suporter menjadi suntikan motivasi penting bagi Persela Lamongan di tengah situasi internal yang tidak mudah. Saat menjalani latihan perdana usai libur panjang, Senin (15/12/2025), kehadiran suporter Curva Boys di Stadion Surajaya Lamongan menjadi penguat mental skuad Laskar Jaka Tingkir jelang laga tandang krusial di penghujung tahun.
Persela Lamongan diketahui tengah mengalami hari-hari berat setelah ditinggal manajer klub dan disusul gelombang hengkangnya sejumlah pemain. Meski demikian, tim kebanggaan masyarakat Lamongan itu harus tetap fokus menghadapi laga tandang melawan tim berjuluk Mutiara Hitam pada lanjutan kompetisi Championship.
Dalam sesi latihan tersebut, para pemain tidak berjuang sendirian. Sejumlah suporter Curva Boys dengan pakaian serba hitam memadati tribun utara Stadion Surajaya. Nyanyian lantang disertai percikan cahaya merah dari flare menciptakan atmosfer emosional, sebagai bentuk dukungan tanpa syarat bagi para pemain.
Capo Curva Boys, Alfian, menyadari kondisi psikologis pemain yang kemungkinan terdampak akibat situasi tim yang belum stabil. Namun, menurutnya, para pemain harus tetap menjaga fokus dan semangat juang demi Persela.
“Kami tahu pemain mungkin lelah secara mental. Tapi seperti kapal yang harus terus berlayar, Persela tidak boleh berhenti,” ujar Alfian.
Ia menegaskan bahwa dukungan suporter tidak akan pernah bergantung pada siapa yang berada di dalam tim. Loyalitas, menurutnya, adalah prinsip utama yang tidak bisa ditawar.
“Kami tetap mendukung siapa pun yang masih berjuang untuk klub ini,” tegasnya.
Alfian juga menambahkan bahwa dinamika di internal klub merupakan hal yang biasa dalam dunia sepak bola. Namun, posisi suporter akan selalu tetap, berdiri bersama Persela dalam kondisi apa pun.
“Manajer, pelatih, dan pemain akan datang dan pergi. Tapi suporter akan selalu ada di sini,” katanya.
Ia berharap kehadiran Curva Boys dapat membangun semangat kolektif, bahwa Persela Lamongan harus terus hidup sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Lamongan.
“Persela harus tetap ada di sepak bola nasional. Tidak berganti nama, tidak berganti tempat,” pungkas Alfian.
Editor : Abdul Wakhid