Target Lingkungan Level Up! Lamongan Kejar IKLH dan Kualitas Air Kategori Baik di 2029
BRONDONG, iNewsLamongan.id - Sebagai bagian dari wilayah Gerbangkertasusila yang berkembang pesat menjadi kawasan industri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus memperkuat komitmen menjaga kualitas lingkungan hidup. Berbagai langkah strategis dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pihak swasta.
Salah satu langkah nyata tersebut diwujudkan melalui kerja sama dengan PT DOWA Eco System Indonesia (DESI) yang baru saja meresmikan Laboratorium Lingkungan di Lamongan. Fasilitas ini diharapkan mampu mendukung peningkatan pengawasan dan pengujian kualitas lingkungan secara lebih cepat dan efisien.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan, Andhy Kurniawan, menyampaikan bahwa keberadaan laboratorium ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta pelaku industri di Lamongan.
“Kehadiran laboratorium lingkungan ini sangat membantu, terutama dalam pengujian kualitas air, udara, dan limbah. Pelaku usaha pun akan lebih mudah memenuhi kewajiban pengujian lingkungan,” ujar Andhy, Selasa (28/10/2025).
Menurut Andhy, berdasarkan data kinerja pengelolaan lingkungan tahun 2025, terdapat sejumlah isu prioritas yang harus segera diatasi, seperti penurunan kualitas air, pengelolaan sampah yang belum optimal, serta dampak perubahan iklim.
Pemerintah menargetkan peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang pada tahun 2024 tercatat di angka 63,3 serta Indeks Kualitas Air sebesar 57,9.
“Tantangannya cukup besar. Namun kami menargetkan pada 2029, kualitas lingkungan di Lamongan bisa masuk kategori baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Andhy menegaskan bahwa keberhasilan menjaga kelestarian lingkungan tidak bisa hanya ditopang pemerintah. Kolaborasi dunia usaha menjadi faktor penting, terutama dalam pengelolaan limbah cair, limbah B3, dan sampah industri.
“Sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi kunci mewujudkan Lamongan yang hijau dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara itu, Farid, Asisten Manajer Laboratorium Lingkungan PT DESI, menjelaskan bahwa laboratorium ini tidak hanya menangani pengolahan limbah B3, tetapi juga menyediakan layanan analisis berbagai parameter lingkungan untuk publik dan industri.
“Kami memiliki 162 parameter uji terakreditasi, seperti COD, pH, Acidity, Alkalinity, AOX, TOX, serta berbagai parameter air dan udara. Untuk parameter yang belum tersedia, kami bekerja sama dengan laboratorium eksternal seperti PPLI,” paparnya.
Adapun layanan yang disediakan meliputi uji air sungai dan air sumur pantau, uji air limbah, uji tanah dan sedimen, hingga uji baku mutu kegiatan industri fisik dan kimia. Laboratorium ini juga mendukung uji pemanfaatan limbah B3 sebagai Alternative Fuel (AF) maupun Alternative Material (AM).
Farid menambahkan, keberadaan laboratorium tersebut diharapkan menjadi langkah penting dalam transparansi data lingkungan serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan dunia usaha, Pemkab Lamongan optimistis mampu mencapai target peningkatan kualitas lingkungan menuju Lamongan hijau, sehat, dan lestari di tahun 2029.
Editor : Abdul Wakhid