Luapan Sungai Kruwul Merendam Dua Desa di Kecamatan Turi

TURI, iNewsLamongan.id - Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Lamongan dalam sepekan terakhir mengakibatkan meluapnya Sungai Kruwul. Akibatnya, dua desa di Kecamatan Turi, yakni Desa Kemlagigede dan Desa Turi, terdampak luapan air. Genangan air merendam jalan poros desa dan fasilitas umum, termasuk gedung sekolah dasar.
Banjir di Lamongan akibat luapan sungai ini menjadi perhatian serius karena dipicu oleh peningkatan debit air sungai serta limpasan dari Waduk Gondang. Air meluap hingga membanjiri jalan dusun sepanjang ratusan meter dan halaman sekolah dasar di tengah aktivitas belajar-mengajar.
“Kondisi curah hujan yang cukup ekstrem selama beberapa hari terakhir menyebabkan debit Sungai Kruwul naik. Ditambah dengan limpasan air dari Waduk Gondang, mengakibatkan luapan air ke wilayah pemukiman dan fasilitas umum,” ujar Sugeng Widodo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lamongan, Jumat (16/5/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, kondisi terparah terjadi di Desa Kemlagigede dan Desa Turi. Di Desa Kemlagigede, jalan poros desa sepanjang kurang lebih 400 meter tergenang air dengan ketinggian sekitar 5 sentimeter. Sementara di Desa Turi, air setinggi 10 sentimeter merendam halaman SDN Turi, mengganggu aktivitas sekolah.
“Sungai Kruwul saat ini dalam status waspada. Kami terus memantau debit air dan kondisi sekitar untuk mengantisipasi banjir susulan,” tambah Sugeng.
Untuk mengantisipasi banjir yang lebih luas, aparat TNI dan Polri dari Kecamatan Turi dikerahkan untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan. Pemantauan dilakukan di sepanjang aliran sungai serta jalan-jalan desa yang telah terendam air.
Selain itu, warga bersama anggota Polsek Turi telah melakukan langkah darurat dengan menutup bagian tanggul yang rawan jebol menggunakan terpal dan bambu.
“Langkah cepat dilakukan untuk mencegah tanggul jebol. Jika curah hujan di wilayah Lamongan bagian selatan terus meningkat, bukan tidak mungkin banjir meluas ke rumah-rumah dan lahan pertanian warga,” terang Sugeng.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerugian material atau korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun demikian, Pemkab Lamongan mengimbau warga di daerah aliran sungai (DAS) untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan.
“Kami terus koordinasi dengan BPBD, Dinas PU, dan jajaran TNI/Polri untuk penanganan cepat. Masyarakat kami harapkan mengikuti arahan petugas dan tidak beraktivitas terlalu dekat dengan sungai,” ujar Sugeng.
Peristiwa banjir di Lamongan akibat luapan Sungai Kruwul memperlihatkan pentingnya manajemen air dan mitigasi bencana di tengah musim hujan. Warga diminta terus siaga, terutama yang tinggal di dekat bantaran sungai. Pemerintah daerah melalui Dinas Kominfo menegaskan bahwa upaya pemantauan dan penanganan akan terus ditingkatkan demi keselamatan warga.
Editor : Abdul Wakhid