Mahasiswa GMNI Gelar Aksi Soroti Anggaran Makan Bergizi Gratis

LAMONGAN,iNewsLamongan.id - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi unjuk rasa bertajuk "Lamongan Undercover" di depan gedung DPRD Lamongan, Senin (24/2/2025). Mereka menyoroti anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai terlalu besar dan berpotensi memangkas anggaran sektor lain yang lebih penting.
Ketua Umum DPC GMNI Lamongan, Sandi Cahyo Triono, menegaskan bahwa program tersebut membutuhkan dana besar, sehingga dikhawatirkan menghambat alokasi untuk program lain yang lebih strategis.
“Kami datang dengan tuntutan agar anggaran program Makan Bergizi Gratis dikaji ulang. Jangan sampai program ini justru mengorbankan sektor lain yang lebih membutuhkan,” ujar Sandi.
Selain itu, para mahasiswa juga menuntut pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara, yang dinilai berdampak negatif pada alokasi anggaran untuk sektor-sektor vital.
“Kami meminta agar Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dicabut karena berpotensi mengurangi anggaran bagi sektor yang lebih strategis,” tambahnya.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPRD Lamongan dari Fraksi PKB, Mukhammad Freddy Wahyudi, menemui para mahasiswa dan menyatakan bahwa unjuk rasa merupakan bagian dari kebebasan berpendapat dalam demokrasi. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sejalan dengan aspirasi mahasiswa terkait permasalahan anggaran.
“Inilah dinamika politik. Semua boleh menyampaikan aspirasi, dan secara keseluruhan kita sepakat. Poin-poin yang disampaikan tadi memang menjadi harapan kita bersama, terutama terkait pemangkasan anggaran dan regulasi yang bisa berdampak pada otonomi daerah,” ujar Freddy.
Setelah mendapatkan tanggapan dari Ketua DPRD Lamongan, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib. Mereka berharap aspirasi yang disampaikan dapat dipertimbangkan dan diakomodasi oleh pemerintah daerah.
Berita telah diedit agar lebih runut dan menarik dibaca. Silakan tinjau dan beri masukan jika diperlukan!
Editor : Abdul Wakhid