get app
inews
Aa Text
Read Next : Awal Desember Progres Stadion Surajaya Lamongan Capai 78 Persen

Pemuda Lamongan Ciptakan Sistem Irigasi Otomatis Berbasis IoT untuk Permudah Petani

Jum'at, 01 November 2024 | 19:43 WIB
header img
Ujicoba Sistem Irigasi Otomatis Berbasis IoT di Desa Wajik. Foto : iNewsLamongan.id/ M Bangkit Al Khuluq

TIKUNG, iNewsLamongan.id-Inovasi teknologi kini merambah hingga sektor pertanian di Indonesia. Seorang pemuda dari Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Abdurrohman Al Faiz (22), telah menciptakan alat irigasi otomatis berbasis Internet of Things (IoT). Alat ini diharapkan dapat mempermudah pekerjaan para petani dan meningkatkan efisiensi irigasi di berbagai lahan pertanian.

Berawal dari ketertarikannya di dunia teknologi sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Faiz ingin menjawab tantangan modernisasi di bidang pertanian. “Dengan kemajuan teknologi saat ini, saya ingin memaksimalkan penggunaan IoT untuk membantu para petani," ujarnya.

Bukan hanya sekadar wacana, Faiz telah mengaplikasikan inovasinya di beberapa desa, termasuk di Desa Wajik, Lamongan. Para petani di desa ini menyambut positif alat irigasi otomatis ini karena dirasakan sangat memudahkan pekerjaan mereka. "Tentu sangat membantu. Kini petani tak perlu repot menyiram secara manual, semuanya berjalan otomatis,” ujar Heri Ardiansyah, seorang dosen sekaligus petani di desa tersebut.

Sistem yang Sederhana Namun Efektif

Dalam penjelasannya, Faiz menyebutkan bahwa alat irigasi otomatis ini bekerja menggunakan mikrokontroler yang telah diprogram, sensor kelembapan, baterai, panel surya, dan kran elektrik. "Saat alat sudah terpasang, alat ini akan bekerja otomatis dengan memantau suhu dan kelembapan tanah," jelas Faiz. Sensor tersebut akan mengaktifkan kran otomatis ketika kelembapan tanah rendah dan mematikannya saat kelembapan mencapai tingkat optimal.

Menurut Heri Ardiansyah, yang juga menjadi pembimbing Faiz dalam proyek ini, komponen-komponen pada alat tersebut memang dirancang agar terjangkau dan dapat dipakai secara luas. “Untuk satu set alat irigasi otomatis ini, petani perlu mengeluarkan biaya sekitar tiga juta rupiah. Alat ini cocok untuk lahan seluas 10x20 meter,” jelas Heri.

Menginspirasi Generasi Muda untuk Berkarya

Tak hanya berinovasi di bidang irigasi, Faiz juga mengajar ekstrakurikuler robotik di beberapa sekolah, termasuk di Mts Yusuf Annur Kembangbahu dan SMPN 1 Lamongan. Ia berharap keterlibatannya dalam dunia pendidikan bisa menumbuhkan minat generasi muda untuk berkontribusi di bidang pertanian dan teknologi.

Dengan alat irigasi otomatis ini, Faiz membuka komunikasi dengan para petani yang berminat mengadopsi teknologi serupa. Ia pun berharap lebih banyak pemuda yang terinspirasi dan terlibat dalam inovasi teknologi, terutama dalam bidang pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi di daerah Lamongan. “Saya berharap para petani bisa menghadapi tantangan pertanian dengan menggunakan teknologi,” tambahnya.

Faiz pun mengajak pemerintah daerah untuk terus mendukung inovasi di bidang pertanian, khususnya di Kabupaten Lamongan. Ia berharap pemerintah menggelar lebih banyak kegiatan seperti kompetisi robotik yang akan mendorong lahirnya ide-ide baru dari generasi muda.

Meski alat ini masih dalam tahap pengembangan, Abdurrohman Al Faiz optimis bahwa inovasi ini akan semakin bermanfaat di masa depan dan dapat diadaptasi untuk berbagai jenis lahan pertanian.

Editor : Abdul Wakhid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut