JAKARTA, iNewsLamongan.id - Serapan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) nelayan baru terserap sebesar Rp2,1 triliun sepanjang tahun ini. Padahal, total KUR nelayan yang dianggarkan pemerintah pada 2022 mencapai Rp388 triliun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan serapan KUR nelayan tersebut terlalu rendah atau kecil. Dia pun mendorong Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara agar memaksimalkan bantuan pembiayaan tersebut.
"Ini masih terlalu kecil, maka kita dorong supaya ada pendataan ganda di nelayan, suami dapat bantuan, ibu-ibunya juga di rumah bisa tetap berusaha dengan PNM Mekaar. Bantuan permodalan ini bisa membantu nelayan terlepas dari jeratan rentenir," ungkap Erick Thohir, Selasa (19/7/2022).
Tak hanya KUR nelayan, lanjutnya, serapan PNM Mekaar bagi nelayan pun baru Rp1,6 triliun. Padahal total alokasi yang disediakan pemerintah sebesar Rp46 triliun.
Menteri BUMN mengingatkan bahwa nelayan memegang peran penting bagi masa depan ekonomi dan kedaulatan pangan bangsa. Dia mencatat 54 persen asupan protein nasional merupakan kontribusi nelayan melalui produk ikan dan makanan laut lainnya.
Dengan luas dan beragamnya kondisi perairan Indonesia, lanjut Erick, Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Menurutnya, potensi perikanan darat Indonesia sebesar 3 juta ton per tahun, sedangkan potensi perikanan laut mencapai 12,54 juta ton per tahun.
"Maka, nelayan Indonesia tidak boleh jadi ayam yang kelaparan di lumbung padi. Dengan potensi sebesar itu bagaimana kita bisa memenuhi kesejahteraan nelayan sekaligus memenuhi kebutuhan pangan nasional," kata Erick Thohir.
Karena itu, Menteri BUMN siap membangun ekosistem perikanan Indonesia lewat kolaborasi antara BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).
Dia mengatakan, bakal mendorong BUMN seperti Himbara, Perindo, Perinus, hingga PNM untuk terlibat dalam ekosistem tersebut. Kemudian, BUMN juga mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM agar nelayan dapat akses BBM yang berkelanjutan.
Editor : Prayudianto