LAMONGAN,iNewsLamongan.id - Stadion Surajaya Lamongan tengah dipersiapkan sebagai markas utama Persela Lamongan untuk menghadapi kompetisi Liga 2 musim 2025/2026. Dalam inspeksi yang dilakukan tim dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI pada Selasa (24/6/2025), sejumlah catatan penting ditemukan demi memastikan stadion ini memenuhi standar kelayakan sebagai venue pertandingan kasta kedua sepak bola nasional.
Tim inspeksi yang terdiri dari divisi match operation, broadcast, serta infrastructure, safety, and security (ISS), meninjau langsung seluruh fasilitas Stadion Surajaya. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kondisi lapangan, ruang-ruang pendukung, hingga sistem keamanan yang ada.
Match Operation LIB, Tri Budiarto, menyampaikan bahwa secara umum fasilitas Stadion Surajaya tergolong cukup lengkap. Namun, terdapat beberapa catatan penting yang perlu dibenahi, khususnya dalam aspek tata letak ruangan yang kurang mendukung fungsi teknis.
"Salah satu catatan adalah tata letak ruang broadcast dan ruang VAR (Video Assistant Referee) yang masih berseberangan. Hal ini menjadi perhatian karena kedua ruang ini harus bekerja sangat terintegrasi," ujar Budiarto.
Ia menambahkan, solusi sedang dicari agar proses siaran dan sistem VAR bisa berjalan optimal saat pertandingan digelar.
Sementara itu, dari sisi infrastruktur dan keamanan, perwakilan ISS PSSI, Barry Timothy, juga memberikan beberapa masukan. Salah satu sorotannya adalah ruang VOC (Venue Operation Center), yang seharusnya berada di area atas stadion untuk memudahkan pemantauan keseluruhan kegiatan, namun saat ini justru berada di tribun bawah.
"Penempatan VOC ini kurang strategis. Meski secara fasilitas tersedia, namun lokasi yang tidak ideal bisa mengganggu sistem kontrol saat pertandingan berlangsung," kata Barry.
Selain itu, catatan lain terkait keamanan meliputi lorong-lorong stadion di empat penjuru yang belum dilengkapi dengan pintu darurat. Meski demikian, kekurangan ini masih dapat dimitigasi sementara dengan kehadiran petugas keamanan atau steward saat pertandingan berlangsung.
Barry menekankan, hasil inspeksi ini bukan semata-mata menentukan layak atau tidak layaknya stadion, melainkan menyesuaikan dengan standar kelayakan PSSI yang mencakup aspek teknis, keamanan, media, hingga siaran.
"Standar ini menjadi acuan agar pelaksanaan Liga 2 berjalan optimal dan profesional. Catatan ini akan kami sampaikan langsung ke manajemen klub Persela Lamongan," pungkasnya.
Stadion Surajaya sendiri baru saja menjalani proses revitalisasi yang dibangun ulang oleh Kementerian PUPR dan didaftarkan oleh Persela Lamongan sebagai home base resmi musim ini. Kehadiran stadion yang representatif menjadi harapan besar bagi Laskar Joko Tingkir untuk bangkit dan meraih prestasi di Liga 2.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait