KALITENGAH, iNewsLamongan.id - Menghadapi intensitas hujan yang mulai meningkat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan melakukan pemantauan terhadap unit Early Warning System (EWS) Banjir. Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan dini tentang potensi banjir di daerah rawan.
EWS Banjir mampu memantau ketinggian atau debit air sungai secara real-time dan memberikan informasi langsung kepada pihak terkait. "Ketika mencapai status siaga merah atau keadaan darurat, alat ini akan memberikan peringatan dini yang akan diteruskan kepada masyarakat melalui Kepala Desa," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto, pada Senin (4/11/2024).
Sebagai langkah kesiapsiagaan, pengecekan berkala dilakukan untuk memastikan EWS berfungsi optimal selama musim hujan. "Kami melakukan pemeliharaan rutin pada EWS di lokasi-lokasi rawan banjir untuk memastikan alat ini siap saat menghadapi kemungkinan banjir," jelas Joko.
Saat ini, BPBD Lamongan telah memasang EWS di empat titik rawan banjir, yaitu di Bengawan Solo Desa Parengan, Kecamatan Maduran; Bengawan Solo Desa Bulutigo, Kecamatan Laren; serta di Bengawan Njero Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah, dan Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun.
Dengan adanya EWS ini, diharapkan masyarakat Lamongan bisa menerima peringatan dini dan mengambil tindakan antisipatif untuk mengurangi dampak banjir, sehingga keselamatan dan ketahanan daerah terjaga lebih baik.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait