Jelang 2024, Kemenag Imbau Masjid Dijauhkan dari Pembahasan Politik Praktis

Widya Michella
Kemenag imbau tak ada politisasi agama jelang Pemilu 2024. Foto : Ilustrasi. Ist.

JAKARTA, iNewsLamongan.id - Kementerian Agama (Kemenag) meminta agar setiap masjid di Indonesia tidak dijadikan tempat untuk politisasi agama. Pembahasan perbedaan politik dinilai dapat memecah belah persatuan.

"Kita menjaga masjid tidak dijadikan sebagai tempat politisasi agama. Apalagi kita akan menghadapi tahun politik pada tahun 2024," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib  dikutip dalam laman resmi Bimas Islam Kemenag, Jumat (26/8/2022). 

Mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat menyampaikan jika masjid dijadikan sebagai tempat politisasi agama,  maka akan menimbulkan perbedaan pendapat hingga perpecahan di kalangan umat Islam.  Padahal, menurutnya masjid bukan merupakan tempat menebar benih perpecahan. 

“Kita tidak ingin menjadikan masjid sebagai tempat perpecahan hanya karena perbedaan politik yang dibawa ke masjid. Itu tidak boleh dan jangan sampai terjadi, karena hal itu akan menimbulkan segregasi sosial,” ujar dia. 

Dengan demikian, masjid sudah sepatutnya menjadi pusat pembinaan umat. Kemenag terus mendorong agar masjid dapat sebagai tempat pendidikan, pusat ekonomi, hingga pusat peningkatan literasi keagamaan.

“Masjid tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah saja, tetapi sebagai tempat mendidik umat, mengembangkan ekonomi umat, juga menjadi tempat peningkatan literasi keagamaan. Kita ingin fokus ke arah itu,” tuturnya. 

 

Editor : Prayudianto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network