LAMONGAN,iNewsLamongan.id - Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan menyayangkan insiden 22 siswa MAN 1 Lamongan yang tidak terdaftar sebagai peserta Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Kemenag berkomitmen mengusut kejadian ini dan memastikan ada tindakan terhadap pihak yang bertanggung jawab.
Kepala Kemenag Lamongan, H.M. Muhlisin Mufa, menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan ini. "Sanksi tentu saja ada dan masih kita dalami," ujarnya kepada awak media.
Muhlisin juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah mengadakan pertemuan dengan para wali murid yang anaknya terdampak. Dalam pertemuan itu, telah tercapai kesepahaman antara pihak sekolah dan wali murid terkait permasalahan ini.
"Pihak sekolah sudah menjelaskan ini kepada wali murid dan 22 murid yang terdampak," ungkapnya.
Sebagai langkah lanjutan, sekolah berkomitmen memberikan pendampingan penuh kepada para siswa agar tetap bisa mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur lain.
"Tentunya kami sangat menyayangkan peristiwa tersebut dan semoga kejadian ini menjadi yang terakhir kalinya," pungkas Muhlisin.
Kasus ini mencuat setelah beredar video viral yang memperlihatkan seorang guru berbicara dengan nada tinggi dan menggebrak meja saat menjelaskan situasi kepada para siswa.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait