Namun ia mengungkapkan bahwa volume konsumsi BBM sangatlah tinggi bahkan melebihi asumsi pemerintah saat menambah anggaran subsidi energi. Ia menyatakan bahwa pihaknya sudah menggelontorkan anggaran subsidi energi hingga Rp520 triliun pada tahun ini.
“Tapi memang volume sangat melebihi kalau dibiarkan, jadi ini nanti pasti akan menimbulkan suatu persoalan mengenai berapa jumlah subsidi yang harus disediakan dari tambahan,” ungkap Sri Mulyani.
Menurut dia, APBN tak bisa terus menanggung subsidi energi yang besar, di tengah kondisi harga minyak dunia yang tengah melonjak akibat dampak Perang Rusia-Ukraina dan tingginya permintaan seiring melandaikan pandemi Covid-19.
"Sampai kapan APBN kita kuat menghadapi subsidi yang begitu tinggi, rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM sekarang, feeling saya, kita harus siap siap," tutur Sri Mulyani.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait