Hadir bersama Prof Hendrik, Peneliti dan Konsultan Bidang Ekonomi Kreatif serta Pengembangan UMKM, Radityo Putro Handrito yang sekaligus Sekprodi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya Malang mengungkapkan, kedatangannya menghadiri program megpreneur tak lepas dari usulan sang mentor Dias Satria.
“Kami saat ini sedang mengajukan riset ke Belgia, pendanaan tentang action research , untuk menciptakan sebuah skema pelatihan program. Intinya untuk membawa sistem yang sudah ada di eropa bisa diterapkan di negara berkembang. Kemudian Mas Dias merekomendasi di Lamongan, karena kebetulan sedang ada penjurian program Megpreneur,” terang Raditya Putro.
Meski masih bersifat pertemuan, Raditya berharap program Megpreneur masuk menjadi salah satu kegiatan yang didaftarkan dan disetujui untuk mendapatkan pendanaan. Sehingga program-program yang bersifat menumbuh kembangkan UMKM dapat terus tumbuh subur di Indonesia.
“Kami sempat ke Bali, kalau di Bali kemarin lebih ke ibu-ibu yang memiliki usaha di bidang kriya (tradisional), di Malang juga hampir sama kriya. Tapi di sini (Lamongan) kita bertemu anak-anak muda, bahkan tadi kami sempat berinteraksi menggunakan bahasa inggis. Wah tepat ini kalau nanti jadi responden. Jadi ini sesuai sekali, kita memiliki landscape penelitian yang bervariasi,” bebernya.
Mendengar hal tersebut, Bupati Lamongan Pak Yes berharap, program Megpreneur dapat benar-benar terpilih sehingga kedepannya dapat terus dikembangkan untuk menelurkan para entrepreneur Indonesia.
“Mudah-mudahan di approve dan segera ada tindaklanjutnya,” tutupnya.
Editor : Prayudianto