Produk Ikan dan Udang Jadi Andalan Lamongan Hadapi Turunnya Nilai Ekspor 2025

LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan mencatat nilai ekspor tahun 2024 mencapai Rp20,7 triliun. Namun, pada 2025 tren ekspor diperkirakan menurun akibat resesi ekonomi global, konflik geopolitik, serta kebijakan tarif internasional.
Kepala Disperindag Lamongan, Anang Taufik, menjelaskan meski ada penurunan, Kabupaten Lamongan masih bisa mempertahankan aktivitas ekspor, terutama produk kerajinan, olahan makanan, dan sektor perikanan.
“Nilai ekspor tahun 2024 mencapai Rp20,7 triliun, sementara untuk 2025 baru bisa dihitung akhir tahun nanti. Namun tren penurunannya sudah terlihat karena pengaruh kondisi global,” ujarnya, Selasa (19/8/2025).
Menurut Anang, perang Rusia-Ukraina dan kebijakan tarif internasional menjadi faktor utama penurunan ekspor. Kendati demikian, komoditas olahan ikan dan udang masih menjadi penopang utama ekonomi Lamongan.
“Penurunan ekspor tidak hanya dialami Lamongan, tetapi juga banyak negara lain. Faktor geopolitik dan pasar dunia sangat berpengaruh. Namun, Lamongan tetap memiliki keunggulan lewat sektor perikanan,” tambahnya.
Adapun 10 negara tujuan ekspor utama Lamongan adalah Jepang, China, Amerika Serikat, Thailand, Australia, Hongkong, Filipina, Kanada, Malaysia, Singapura, dan Nigeria.
Untuk menjaga stabilitas, Disperindag Lamongan terus bekerja sama dengan Bea Cukai serta Ekspor Center guna memperluas pasar dan memperkuat daya saing produk lokal di kancah internasional.
Editor : Abdul Wakhid