Truk Tertabrak Kereta Ambarawa Ekspres di Lamongan, Sopir Meninggal di Tempat Kejadian

LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa penjaga di Desa Karanglangit, Kecamatan Lamongan, Jawa Timur, Selasa (18/6/2025) sekitar pukul 14.22 WIB. Sebuah truk tangki air bernomor polisi S 8057 UQ tertabrak Kereta Ambarawa Ekspres 265 jurusan Surabaya–Semarang yang tengah melaju dari arah Surabaya.

Truk yang dikemudikan Ahmad Ainun Badiuyun, warga Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, hendak menyeberang masuk ke desa dari arah utara. Namun, diduga akibat kurangnya kewaspadaan dan kondisi perlintasan yang tidak dijaga, pengemudi tidak menyadari datangnya kereta.

Baca Juga

Sepeda Motor Tertemper Kereta di Jalur Hilir Surabayan–Pucuk, Dua Korban Meninggal Dunia

Nahas, kereta yang melaju kencang langsung menghantam bagian depan truk. Akibat tabrakan keras tersebut, sopir mengalami luka serius di bagian kepala dan perut, dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Muhammadiyah Lamongan.

Kondisi truk rusak parah. Kepala truk bahkan terlepas dari sasis dan terseret lebih dari sepuluh meter dari lokasi kejadian akibat benturan keras dengan badan kereta. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian langsung melaporkannya ke pihak berwajib dan petugas medis.

Menurut keterangan warga, posisi pos penjaga perlintasan yang menutupnpandangan membuat pengemudi tidak bisa melihat dengan jelas keberadaan kereta yang melaju dari arah timur (Surabaya). 

"Kereta api dari arah surabaya, truk dari jalan raya mau masuk ke desa Karanglangit," kata Rafa penjaga warung kopi di sekitar perlintasan. 

Kerasnya benturan menyebabkan roda depan truk semoat terpental ke dalam warung. Berutung roda tersebut tidak memakan korban.

"Rodanya tadi terlempar ke dalam warung, orang yang ngopi bergegas lari menjauh, jadi tidak ada yang terluka," lanjut Rafa.

Petugas dari Polres Lamongan bersama tim dari PT KAI kini tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dan mengevaluasi faktor keselamatan di perlintasan tersebut.

Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat melintasi perlintasan sebidang, terutama yang tidak dijaga. Masyarakat diimbau untuk berhenti, melihat, dan mendengarkan sebelum melintasi rel, serta tidak memaksakan diri saat kereta sudah dalam jarak dekat.

Editor : Abdul Wakhid