Pasar Hewan Kecamatan Tikung Kembali Dibuka, Pedagang Mulai Berdatangan Meski Masih Sepi

TIKUNG, iNewsLamongan.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan telah membuka kembali pasar hewan Tikung yang sempat ditutup dampak dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Minggu (16/2/2025). Terlihat pasar hewan tersebut belum ramai didatangi pedagang.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskeswan) Lamongan, Shofiah Nurhayati mengungkapkan sebanyak 16 sapi dari berbagai kota memenuhi pasar hewan tersebut setelah ditutup sebulan lamanya.
“Untuk pembukaan hari pertama pasar hewan antusias warga semakin banyak tapi kelihatannya ini masih kurang banyak. Jadi ini pedagang dari Mojokerto, kemudian dari Gresik dan jumlah sapinya sekitar 16,” ujar Shofiah.
Pertimbangan pembukaan pasar hewan tersebut merupakan hasil kajian lembaga terkait atas melandainya kasus penyakit mulut dan kuku pada sepekan terakhir.
“Dari jumlah 1.557 yang terjangkit, sejak 10 hari terakhir tidak ada pertambahan dan dari kajian epidemiologi dinyatakan kasusnya melandai, karena tingkat kesembuhan sudah 65 persen. Tinggal sisa-sisanya masih dalam proses pengobatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Hewan Lamongan, isrofil menjelaskan terkait dengan masih lenggangnya pasar hewan pada hari ini, merupakan dampak dari penyakit mulut dan kuku dalam sebulan terakhir.
“Kemungkinan dampak dari PMK kemarin. Jadi para pedagang sapi masih kekurangan stock untuk dijual di Pasar Hewan,” ujar Isrofil.
Pihaknya terus berupaya untuk sosialisasi langsung maupun secara daring terkait dengan pembukaan pasar hewan kepada para pedagang agar pasar kembali ramai.
“Sudah kita sosialisasikan keseluruh pedagang melalui telepon, WA, grup dan sebagainya serta door to door untuk para pedagang besar untuk kembali meramaikan pasar hewan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang yang datang ke pasar tersebut mengaku gembira atas kabar tersebut. “Satu bulan lebih tutup. Senang telah dibuka kalau ditutup ya susah. Sekarang bawa satu sapi dan sudah laku,” ujar Simpen.
Editor : Abdul Wakhid