DEKET, iNewsLamongan.id- Warga di Dusun Weru Desa Deketkulon Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan, merasakan dampak pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU). Warga mengalami gangguan lernapasan akibat debu proyek. Selain itu rumah mereka juga mengalami keretakan akibat pemasangan tiang pancang. Warga pun menuntut kompensasi dari dampak proyek nasional pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan ini.
Tuntutan warga ini disampaikan saat dilakukan mediasi bersama di Balai Desa Deketkulon yang juga dihadiri warga terdampak, Kepala Desa Deketkulon beserta perangkat, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan PU Bina Marga Kabupaten Lamongan, serta Muspika Kecamatan Deket, dan perwakilan PPK 4.5 Provinsi Jawa Timur, Kamis (10/10/2024).
Menurut Rendra, kepala dusun weru, warga menuntut pelaksana proyek, PT Jaya Konstruksi Gorga KSO memberikan ganti rugi terkait dampak yang di alami. Tuntutan warga yang terdampak yakni adanya kompensasi baik yang terdampak kesehatan ataupun bangunan rumah yang alami keretakan akibat proyek tersebut.
"Akibat pemancangan tiang untuk pembangunan jembatan, terdapat delapan rumah warga yang retak-retak. Selain itu juga debu dari proyek pengurukan mengakibatkan akses jalan serta lingkungan rumah warga mengalami kotor." Kata Rendra.
Selain itu, warga juga meminta dilakukan penyemprotan air di akses jalan lebih intens minimal 4 kali dalam sehari dan bantuan masker, cairan pembersih atau sabun untuk membersihkan rumah warga dari debu akibat pembangunan proyek.
"Warga juga meminta adanya kompensasi ganti rugi selama 5 bulan terakhir, karena warga sudah mengeluarkan biaya tambahan sendiri baik untuk berobat atau membersihkan rumahnya," ungkapnya.
Bambang Supriyadi, selaku Humas penyedia jasa proyek JLU Lamongan PT Jaya Konstruksi Gorga KSO, mengatakan akan menampung serta menyampaikan kepada manajemen terkait keluhan warga terdampak pembangunan JLU.
"Saya selaku humasnya tetap akan menyampaikan kepada manajemen terkait tuntutan warga yang terdampak pembangunan JLU, tentunya akan dilakukan koordinasi terlebih dahulu." Kata Bambang.
Menurut bambang, sebagian tuntutan warga sudah laksanakan. Seperti penyemprotan air di akses jalan untuk mengurangi debu, serta dilakukan survei kerusakan rumah warga terdampak.
Editor : Abdul Wakhid