SAN FRANCISCO, iNews.id - Pemilik baru Twitter, Elon Musk berencana memangkas sekitar 3.700 pekerja. Jumlah Itu sekitar setengah dari total tenaga kerja di perusahaan media sosial tersebut.
Dikutip dari Bloomberg, menurut sumber yang mengetahui hal itu, pemangkasan jumlah karyawan besar-besaran di Twitter merupakan upaya menurunkan biaya setelah akuisisi senilai 44 miliar dolar AS. Musk akan memberitahu karyawannya yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Jumat (4/11/2022) waktu setempat.
Sumber itu menambahkan, Musk juga ingin membalikkan kebijakan kerja dari mana saja yang ada di perusahaan, meminta karyawan yang tersisa untuk ke kantor, meskipun ada beberapa pengecualian yang bisa dibuat.
Musk dan tim penasihat telah mempertimbangkan berbagai skenario untuk PHK dan perubahan kebijakan lainnya di Twitter yang berbasis di San Francisco. Namun ketentuan pengurangan jumlah karyawan masih bisa berubah. Dalam satu skenario yang sedang dipertimbangkan, pekerja yang diberhentikan akan ditawari uang pesangon selama 60 hari.
Sementara itu, karyawan Twitter telah bersiap untuk di-PHK sejak Musk mengambil alih platform media sosial tersebut dan langsung memecat banyak tim eksekutif puncak, termasuk CEO Parag Agrawal, Kepala Keuangan Ned Segal, serta staf Hukum Senior Vijaya Gadde dan Sean Edgett.
Setelah itu, Chief Marketing Officer Leslie Berland, Chief Customer Officer Sarah Personette dan Jean-Philippe Maheu, yang merupakan wakil presiden solusi klien global. Musk bahkan menyebut dirinya Chief Twit di bio-nya di jejaring sosial.
Editor : Prayudianto