"Alhamdulillah menurut laporan tim satgas penanganan yang ada di Tikung, sapi yang mendapatkan suntikan dan perawatan nafsu makannya meningkat dan sudah bisa berdiri. Artinya PMK ini bisa diobati. Penularannya juga tidak begitu cepat di Lamongan, yang mana kita ketahui di awal PMK masuk ada sekitar 100 lebih sedikit yang sakit, dan sekarang penambahannya 149 sapi dari populasi 357 ternak di wilayah penularan," tambah Pak Yes.
Pak Yes juga menyambut baik kedatangan FKH Unair untuk membantu mencegah penyebaran virus PMK di Lamongan.
"Terimakasih atas niat baik dari FKH Unair untuk membantu menangani kasus PMK di lapangan. Kita akan tetap berkoordinasi dengan baik sehingga penanganan ini bisa seragam dan serentak baik yang dilakukan di Lamongan maupun yang di tempat lain," imbuhnya.
Diungkapkan pimpinan tim FKH Unair Profesor Fedik Abdul Rahman, kedatangannya beserta rombongan yang terdiri dari dosen, mahasiswa, hingga alumni FKH Unair ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi dan contoh penanganan kasus PMK di Lapangan.
"Rencana kami nanti dari mahasiswa ini kita serentak menyebar ke kecamatan-kecamatan yang terjangkit PMK sesuai data. Harapan kami kasus ini secepat mungkin dieliminated, jangan sampai menyebar ke kambing dan domba. Ini lah yang kita cegah," tutupnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait