LAMONGAN,iNewsLamongan.id - Puluhan warga dari Lamongan, Gresik, hingga Surabaya mendatangi Polres Lamongan untuk melaporkan dugaan penipuan oleh agen travel umroh PT Tawwaabiin. Mereka mengaku telah melunasi biaya umroh namun tak kunjung diberangkatkan.
Salah satu perwakilan korban, Wahyudiono, menyebut kasus ini mulai mencuat sejak Januari 2025, namun hingga kini tidak ada kejelasan. Bahkan, kantor travel yang berada di Kecamatan Brondong telah kosong sejak April 2025.
Menurut Wahyudiono, data sementara menunjukkan ada sekitar 1.000 korban dengan kerugian total Rp17–18 miliar. Para korban sebelumnya tergiur dengan promo umroh murah yang ditawarkan pihak travel, mulai dari Rp10 juta hingga Rp17,5 juta. Promo ini disebarkan lewat media sosial, lengkap dengan testimoni dan klaim kepercayaan sejak 2017 hingga 2024.
Namun memasuki 2025, PT Tawwaabiin mulai menunjukkan gelagat mencurigakan. Para pengurus menghilang, bahkan bendahara yang juga disebut sebagai komisaris perusahaan diduga melarikan diri. Orang tua bendahara bahkan sempat melaporkan anaknya hilang, namun hal ini dicurigai sebagai siasat untuk mengelabui korban.
Kanit VI Pidana Ekonomi Polres Lamongan, Ipda Rizma Ramadhama, membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari salah satu korban. “Saat ini satu pelapor menjadi perwakilan, nanti laporan akan kami kembangkan,” ujar Rizma.
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan memastikan bahwa PT Tawwaabiin adalah travel bodong yang tidak memiliki izin resmi. Hal itu dibuktikan lewat pengecekan di aplikasi Satuhaji, platform resmi milik Kemenag untuk verifikasi travel haji dan umroh.
Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memfasilitasi mediasi antara korban dan pihak travel pada April 2025 lalu. Saat itu, pihak PT Tawwaabiin berjanji akan mengembalikan dana dan memberangkatkan jamaah secara bertahap. Namun hingga kini janji tersebut belum terealisasi.
Muhlisin mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur promo murah, apalagi dari travel yang belum terverifikasi. Ia menegaskan bahwa izin resmi, visa, dan kepastian jadwal keberangkatan adalah indikator penting untuk memilih travel umroh.
“Kalau belum berizin, meskipun testimoni bagus dan harganya murah, lebih baik cari yang pasti-pasti saja,” tegasnya.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait