LAMONGAN,iNewsLamongan.id - Persela Lamongan secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap rencana penerapan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di seluruh pertandingan Liga 2 musim 2025/2026. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Persela, Fariz Julinar Maurisal, yang menilai penggunaan VAR akan membawa dampak positif bagi kualitas pertandingan dan profesionalitas kompetisi.
"Terkait rencana penggunaan VAR, tentunya hal yang positif untuk kompetisi Liga 2," ujar Fariz saat diwawancarai pada Minggu (18/5/2025).
Sebelumnya, teknologi VAR telah diuji coba secara terbatas di Liga 2 musim lalu, yakni hanya digunakan dalam laga final dan perebutan tempat ketiga. Menyusul hasil uji coba tersebut, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi berencana memperluas penerapan VAR ke seluruh laga Liga 2.
Menurut Fariz, implementasi VAR di Liga 1 sejauh ini terbukti berhasil membantu wasit dalam mengambil keputusan penting, terutama pada momen-momen krusial yang bisa memengaruhi hasil pertandingan.
"Seperti kita ketahui bersama, VAR juga sudah berjalan baik di kompetisi Liga 1," tambahnya.
Lebih lanjut, Fariz menyebut bahwa penggunaan teknologi VAR di Liga 2 adalah langkah maju dalam meningkatkan kualitas kompetisi di level kedua sepak bola nasional. Ia menyambut baik transformasi ini sebagai bagian dari upaya menciptakan pertandingan yang lebih adil dan transparan.
Namun demikian, Fariz juga menekankan pentingnya persiapan matang sebelum VAR diimplementasikan secara penuh. Mulai dari kesiapan infrastruktur stadion, perangkat pendukung teknologi, hingga pelatihan intensif bagi wasit dan operator VAR.
"Harus dipastikan bahwa semua klub, termasuk stadion dan perangkat pertandingan, sudah siap. Wasit dan petugas VAR juga harus melalui pelatihan intensif agar bisa menggunakan teknologi ini secara tepat," tegas Fariz.
Dengan dukungan dari klub-klub seperti Persela Lamongan, rencana implementasi VAR di Liga 2 diharapkan dapat berjalan lancar dan menjadi standar baru dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola profesional di Indonesia.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait
