Dua Remaja di Lamongan Jadi Korban Pengeroyokan OTK

M Bangkit Al Khuluq
Salah seorang korban yang tergeletak di teras rumah warga. Foto: iNewsLamongan.id/Ist

MADURAN, iNewsLamongan.id - Insiden naas menimpa dua remaja asal Desa Turi, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Rizki Maulana dan Moch. Fatikhus Rohman. Mereka berdua mengalami dugaan penganiayaan oleh sejumlah orang tidak dikenal (OTK) hingga mengalami luka memar pada kepala dan punggung kedua korban. Saat ini pihak Kepolisian tengah menyelidiki dugaan penganiayaan tersebut. 

Kapolsek Maduran, AKP Bambang Siswoyo mengungkapkan pihaknya menerima laporan oleh salah satu korban pada Senin (7/4/2025) malam terkait adanya dugaan penganiayaan oleh orang tidak dikenal. 

Ia menambahkan insiden naas yang menimpa kedua remaja tersebut bermula ketika kedua korban mengendarai kendaraan bermotor melintas di Jl. Desa Kanugrahan, Kecamatan Maduran pada Senin (7/4/2025) sore tiba-tiba dihadang dan diberhentikan oleh sejumlah orang tidak dikenal. 

Setelah korban berhenti, korban tiba-tiba dikeroyok menggunakan tangan kosong, tidak sampai disitu. Korban yang tergeletak tidak berdaya dijalan diseret hingga dihantam menggunakan batu.

“Kedua korban yang melintas, tiba-tiba dihentikan oleh 15 orang tidak dikenal dan dikeroyok, diseret hingga dipukuli dengan batu,” ungkap AKP Bambang. 

Akibat insiden tersebut, kedua korban sempat menjalani perawatan di Puskemas Maduran.

“Korban setelah dirawat di Puskesmas, malam hari sudah pulang,” ujarnya. 

Kejadian penganiayaan tersebut diduga ditengarahi oleh aturan pertunjukan musik yang tengah digelar pada Senin (7/4/2025) di Desa Turi Kecamatan Maduran yang melarang orang dari luar desa masuk dan datang ke pertunjukan musik tersebut. 

Petugas Kepolisian yang berjaga melakukan pengamanan di lokasi tersebut mendapati sebuah rombongan dari luar desa yang ingin datang dan masuk ke pertunjukan musik tersebut namun berbalik arah.

“Ada rombongan dari luar desa mau nonton orkes, karena kesepakatan tidak boleh warga dari luar masuk dilakukan penyekatan, setelah disekat rombongan balik kanan dijalan ketemu dengananak pakai kaos panitia terus di keroyok, jarak dari lokasi orkes sekitar kurang lebih 1 kilometer orkes di Desa Turi dan TKP penganiayaan di Desa Kanugrahan,” ujar AKP Bambang. 

Pihaknya memastikan pertunjukan musik yang digelar di lokasi tersebut berjalan dengan lancar dan terkendali. 

“Dilokasi tidak ada tawuran, sampai selesai aman terkendali, kejadian diluar juga bukan tawuran,” pungkasnya. 

Saat ini aparat Kepolisian setempat tengah melakukan penyelidikan terkait motif dugaan penganiayaan tersebut.

Editor : Abdul Wakhid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network