TIKUNG, iNewsLamongan.id - Menjadi seorang guru tak menghentikan Kusnan, guru SMK Muhammadiyah 13 Lamongan, untuk terus berinovasi. Selain mendidik para siswa di sekolah, Kusnan juga menjalankan usaha peternakan bebek pedaging yang kini telah menjadi ladang penghasilan tambahan baginya. Semangat wirausaha Kusnan tumbuh dari niat sederhana untuk mengisi waktu luang.
“Awalnya saya hanya coba-coba. Tahun 2018 saya mulai memelihara bebek, dan ternyata usaha ini bisa berkembang pesat,” kenang Kusnan dengan penuh semangat. Berawal dari 100 ekor bebek, Kusnan kini mengelola peternakan yang dihuni 1.300 ekor bebek di kandang seluas 12 x 4 meter miliknya.
Kusnan menggunakan metode panen dua minggu sekali untuk menjaga siklus produksi tetap optimal. “Ada tiga siklus usia bebek yang saya kelola, yaitu umur 3 hari, 18 hari, dan 32 hari. Dengan begitu, kebutuhan pasar tetap terpenuhi,” jelasnya.
Setiap siklus panen mendatangkan keuntungan yang cukup menjanjikan. “Dalam satu kali panen, saya bisa mendapatkan keuntungan sekitar 3-5 juta rupiah. Ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambah Kusnan.
Namun, perjalanan ini tak selalu mulus. Kusnan sering menghadapi tantangan berupa serangan virus yang menyebabkan kematian bebeknya. Untuk mengatasi masalah ini, ia menerapkan kebersihan kandang secara ketat, menjaga sanitasi tempat makan dan minum, serta memberikan antibiotik secara rutin.
Menjalankan dua peran sekaligus, sebagai guru dan peternak, ternyata tidak membuat Kusnan kewalahan. Dengan strategi yang efisien, ia berhasil membagi waktu tanpa mengorbankan salah satu tanggung jawabnya. “Saya menyiapkan tempat makan besar untuk bebek, jadi hanya perlu diisi setiap 3-5 hari. Selain itu, saya hanya datang ke kandang untuk menyalakan dan mematikan lampu,” ujarnya sambil tersenyum.
Dengan pengalaman enam tahun di bidang peternakan bebek, Kusnan berbagi beberapa tips bagi masyarakat yang tertarik menekuni usaha serupa. “Yang utama adalah menguasai teori tentang beternak bebek, termasuk pemahaman tentang pakan yang tepat dan kesehatan bebek. Kalau kita paham, saat ada penyakit menyerang, kita tahu harus melakukan apa,” tuturnya.
Pada momentum Hari Guru Nasional, Kusnan berharap generasi muda memiliki semangat berwirausaha. “Peternakan bebek pedaging ini sangat menjanjikan. Dengan ketekunan dan kesabaran, usaha ini bisa menjadi pilihan anak muda untuk meraih kesuksesan,” pungkasnya.
Kisah Kusnan adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, kreativitas, dan manajemen waktu yang baik, seseorang dapat sukses menjalankan lebih dari satu peran dalam hidup. Ia tidak hanya menjadi inspirasi bagi para siswa di sekolah, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin memulai usaha dari skala kecil.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait