Sementara, penanggung jawab sekaligus Dokter Spesialis Mata RS dan Klinik Mata KMU Lamongan dr. Irma Suryani menjelaskan, momen World Sight Day menjadi momen yang sangat tepat untuk menyadarkan orang tua untuk lebih peduli pada kesehatan mata anak.
"Kasus kelainan refraksi pada anak saat ini memang cukup tinggi, dan di klinik mata kami juga menjadi salah satu keluhan tertinggi selain katarak,” tutur Dokter Spesialis Mata ini.
Dikatakan Irma, dari beberapa kegiatan pemeriksaan RS Mata KMU di sekolah dan lembaga pendidikan selama 2024, tercatat 72 persen anak di Lamongan telah menderita Keluhan Refraksi, seperti mata minus dan silinder. Kondisi ini bisa dikarenakan beberapa hal, dan salah satunya disebabkan oleh tingginya penggunaan gadget sejak dini.
"Pada catatan terakhir hasil pemeriksaan kita bersama sekolah, sebanyak 129 dari 179 anak-anak telah mengalami kelainan refraksi. Rata-rata di usia anak hingga remaja yang mana merupakan masa pertumbuhan," ujarnya.
Seiring dengan tema World Sight Day tahun ini yakni “Children, Love Your Eyes”, papar Irma, Eyelink Group menginisiasi kampanye Melihat #LebihJelas bersama RS & Klinik Mata KMU, Optik Natamata, dan National Eye Center. Kamlmpanye turun ke jalan selama Oktober ini, tambah Irma, berfokus pada meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata mulai dini.
"Dengan deteksi dini dan edukasi yang tepat, orang tua bisa mencegah dampak negatif gadget dan memastikan anak-anak tumbuh dengan penglihatan yang sehat, mendukung perkembangan mereka secara fisik, mental, dan akademis," imbuh dr Irma.
Irma juga menegaskan, penting untuk bisa menjaga kesehatan mata untuk masa depan yang cerah. Hal ini bisa dimulai dengan memperbaiki gaya hidup, membatasi penggunaan gadget dalam kurun waktu yang lama, serta terapkan tips 20-20-20, yakni setiap menatap layar selama 20 menit, alihkan pandangan ke objek yg berjarak 20 feet atau sekitar 6 meter selama 20 detik dan lebih peduli dengan kondisi penglihatan anak khususnya.
"Sebagai orangtua kita bisa mencoba melakukan pemeriksaan mata rutin 6 bulan sekali, dan bila diketahui ada ganguan penglihatan, segera diberi kacamata agar penglihatan lebih jelas dan tidak menyebabkan risiko gangguan penglihatan online lainnya seperti mata malas," terangnya.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait