LAREN, iNewsLamongan.id - Memperingati Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day, salah satu Rumah Sakit dan klinik mata di Lamongan turun ke jalan dengan kampanye Melihat #LebihJelas. Tahun ini, Hari Penglihatan Sedunia memberi konsen tinggi di kesehatan mata Anak. Pada 2024 ini, tercatat 72 persen peserta didik di Lamongan menderita Keluhan Refraksi.
Hari penglihatan sedunia diperingati setiap Kamis kedua di bulan Oktober. Tahun ini peringatan mengambil konsen tinggi pada kesehatan mata anak. Banyak organisasi dan instansi yang bergerak melakukan kampanye kesehatan mata ini, salah satunya RS dan Klinik Mata KMU Lamongan yang turun ke jalan dengan kampanye melihat #LebihJelas yang dilakukan di di Desa Dateng, Kecamatan Laren.
Kampanye ini disampaikan juga melalui tulisan yang dibawa oleh tenaga medis dan tim dari Klinik Mata KMU Lamongan. Banyak tulisan yang cukup menarik perhatian warga Desa Dateng, seperti “Seharian Main Gadget, Nggak Kasihan Matanya?”, ada juga “Mata Sehat Adalah Investasi, Jaga Penglihatan!”, dan banyak lagi kalimat-kalimat edukasi kesehatan mata menarik lainnya.
Pejalan kaki dan pengendara di sekitar lokasi kampanye ini juga mendapatkan edukasi kesehatan mata dan ajakan untuk melakukan tes mata online di https://melihatlebihjelas.id/ untuk mengetahui kondisi penglihatan awal. Beberapa diantaranya ada yang terkejut dengan hasilnya, ternyata ada yang dalam kondisi baik bahkan ada yang sebaliknya.
Tenaga medis dari RS dan Klinik Mata KMU Lamongan juga membagikan bingkisan, selain mengajak tes kesehatan mata secara online untuk mengetahui kondisi penglihatan terkini. "Jujur jarang periksa, tapi alhamdulillah hasilnya normal. Tetap butuh periksa ke dokter untuk tahu hasil detailnya, tapi ini websitenya membantu banget buat tes kesehatan mandiri," kata salah satu pengguna jalan, Dyah Ayu.
Sementara, penanggung jawab sekaligus Dokter Spesialis Mata RS dan Klinik Mata KMU Lamongan dr. Irma Suryani menjelaskan, momen World Sight Day menjadi momen yang sangat tepat untuk menyadarkan orang tua untuk lebih peduli pada kesehatan mata anak.
"Kasus kelainan refraksi pada anak saat ini memang cukup tinggi, dan di klinik mata kami juga menjadi salah satu keluhan tertinggi selain katarak,” tutur Dokter Spesialis Mata ini.
Dikatakan Irma, dari beberapa kegiatan pemeriksaan RS Mata KMU di sekolah dan lembaga pendidikan selama 2024, tercatat 72 persen anak di Lamongan telah menderita Keluhan Refraksi, seperti mata minus dan silinder. Kondisi ini bisa dikarenakan beberapa hal, dan salah satunya disebabkan oleh tingginya penggunaan gadget sejak dini.
"Pada catatan terakhir hasil pemeriksaan kita bersama sekolah, sebanyak 129 dari 179 anak-anak telah mengalami kelainan refraksi. Rata-rata di usia anak hingga remaja yang mana merupakan masa pertumbuhan," ujarnya.
Seiring dengan tema World Sight Day tahun ini yakni “Children, Love Your Eyes”, papar Irma, Eyelink Group menginisiasi kampanye Melihat #LebihJelas bersama RS & Klinik Mata KMU, Optik Natamata, dan National Eye Center. Kamlmpanye turun ke jalan selama Oktober ini, tambah Irma, berfokus pada meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata mulai dini.
"Dengan deteksi dini dan edukasi yang tepat, orang tua bisa mencegah dampak negatif gadget dan memastikan anak-anak tumbuh dengan penglihatan yang sehat, mendukung perkembangan mereka secara fisik, mental, dan akademis," imbuh dr Irma.
Irma juga menegaskan, penting untuk bisa menjaga kesehatan mata untuk masa depan yang cerah. Hal ini bisa dimulai dengan memperbaiki gaya hidup, membatasi penggunaan gadget dalam kurun waktu yang lama, serta terapkan tips 20-20-20, yakni setiap menatap layar selama 20 menit, alihkan pandangan ke objek yg berjarak 20 feet atau sekitar 6 meter selama 20 detik dan lebih peduli dengan kondisi penglihatan anak khususnya.
"Sebagai orangtua kita bisa mencoba melakukan pemeriksaan mata rutin 6 bulan sekali, dan bila diketahui ada ganguan penglihatan, segera diberi kacamata agar penglihatan lebih jelas dan tidak menyebabkan risiko gangguan penglihatan online lainnya seperti mata malas," terangnya.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait