Keluarga Yofi juga menyesalkan sikap dan pelayanan tim medis RSUD Jombang yang dinilai meremehkan dan merendahkan pasien BPJS Kelas III.
"Adik saya sudah bilang, 'mbak saya nggak kuat kalau (lahiran) normal', apa sebelum melahirkan berat badan bayi tidak ditimbang? Makanya saya bingungnya di situ. Soal dokter juga, ketika dokter ada, adik saya tidak ada di situ (kamar), kalau ada, dokternya tidak pernah datang," ujar Desi Ernasari, kakak korban.
"Apalagi ada kata-kata, 'BPJS-e kelas telu wae kok kakehan polah' (BPJS-nya kelas tiga saja kebanyakan gaya), nggak apa-apa mau ngomong itu di belakang, kita paham. Sedangkan itu di depan kakak saya," tambah Yofi sang suami korban.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait