get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan di Lamongan Hari Ini Elf Terguling Akibat Sopir Ngantuk

Budayawan Minang, Penamaan Babiambo Sangat Menyakiti Perasaan Orang Minang

Sabtu, 11 Juni 2022 | 16:18 WIB
header img
Rumah Makan Padang Bernama Babiambo di Kelapa Gading Jakarta Utara Mendadak Viral. (Foto : Ist)

JAKARTA, Lamongan iNews.id - Rumah makan Padang bernama Babiambo di Kelapa Gading, Jakarta Utara mendadak viral dan jadi perbincangan khalayak. Pasalnya mereka menjual olahan daging babi, berbeda dengan rumah makan Padang umumnya. 

Budayawan Minang dari Universitas Andalas, Gusti Asnan mengatakan penamaan Babiambo sangat menyakiti perasaan orang Minang. 

"Babiambo dipahami sebagai babi saya (orang Minang), karena kata ambo adalah kata ganti diri Urang Awak. Dan yang namanya Urang Awak pasti tidak memiliki babi. Saya rasa, saya dan Urang Awak pantas tersinggung atau marah dengan penamaan kuliner Minang dengan Nasi Padang Babi," kata Gusti dikutip Sabtu (11/6/2022).

Hal tersebut dikarenakan budaya Minang yang identik dengan Islam. Sehingga, kata Gusti simbol dan unsur-unsur masyarakat Minang juga identik dengan Islam. 

Di kalangan orang Minang ada ungkapan 'adat bersendi syarak, syarak bersendi kiabullah'. Adat Minangkabau dalam pengertian luas (identik dengan semua unsur kebudayaannya) haruslah sejalan dengan ajaran agama (Islam), dan yang namanya (amalan) Islam harus lah berdasarkan Al-Quran," ucap Gusti. 

Maka, olahan daging babi yang menjadi menu utama resto tersebut dianggap menyimpang dengan ajaran yang ada. Gusti mengatakan, orang Minang sudah pasti Islam, dan sejatinya semua makanan yang diolah sudah pasti halal. 

"Adalah sangat wajar kalau ada pihak di Minangkabau yang marah ketika salah satu unsur adat (budayanya) dikaitkan dengan anasir atau unsur non Islami," katanya. 

Kejadian ini, kata Gusti, dapat menodai masyarakat Minang yang keseluruhannya beragama Islam. Gusti menyebut pernyataannya tersebut dapat dibuktikan

"Memang begitu Mbak. Ada ungkapan orang Minang harus lah Islam, dan kalau tidak Islam (beralih agama) bukan lah orang Minang, hal ini sudah terbukti atau dibuktikan," katanya. 

Jika orang Minang keluar dari agama Islam, maka mereka tidak lagi dianggap menjadi bagian dari keluarga atau suku Minang.

"Mereka tidak diajak beriya atau bertidak, dan umumnya mereka juga tidak pulang-pulang kampung lagi, mereka tidak dianggap Urang Awak lagi. Bagi keluarga, mereka sudah dianggap anak hilang," tuturnya.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut