BMKG Ungkap Penyebab Udara Dingin Saat Malam Di Pulau Jawa, Bukan Fenomena Aphelion
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/06/03/305bf_bmkg.png)
JAKARTA, Lamongan.iNews.id - Viral beberapa daerah di Pulau Jawa yang memperbincangkan udara dingin saat malam tiba akhir-akhir ini. Padahal sudah memasuki musim kemarau. Lalu, masyarakat pun menghubungkan kondisi ini dengan fenomena aphelion. Bagaimana penjelasannya?
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan suhu udara dingin saat malam tiba di Pulau Jawa bukan fenomena aphelion. Fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli-September).
Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur yang berasal dari Benua Australia. Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal, mengatakan pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.
Herizal mengatakan adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsun Dingin Australia.
“Angin monsun Australia yang bertiup menuju Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, mengakibatkan suhu di wilayah Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa lebih dingin,” katanya dikutip dari media sosial resmi BMKG, Jumat (3/6/2022).
Editor : Prayudianto