get app
inews
Aa Text
Read Next : Ribuan Warga Padati Lamongan Night Carnival 2025, Jalanan Macet Total

SPBU dan Samsat Ditutup Sementara, IMM Lamongan Demo Tolak Tunjangan DPR

Minggu, 31 Agustus 2025 | 14:29 WIB
header img
Sejumlah anggota DPRD Lamongan mendengarkan tuntutan mahasiswa IMM yang menggelar aksi pada sabtu siang (32/8/2025). Foto: iNewsLamongan.id/M Bangkit

LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Sejumlah tempat pelayanan publik dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Lamongan mulai terlihat ditutup sementara pada Minggu (31/8/2025). Penutupan ini diduga sebagai langkah antisipasi kemungkinan terjadinya aksi anarkis saat demonstrasi mahasiswa berlangsung.

Salah satu kantor yang terlihat melakukan langkah antisipasi adalah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Lamongan di Jalan Veteran. Bagian vital seperti papan nama dan neon box ditutup menggunakan spanduk bekas agar tidak menjadi sasaran perusakan. Namun, pihak Samsat memastikan pelayanan tetap berjalan normal pada hari kerja.

“Senin pelayanan tetap berjalan,” ujar Aiptu Heri Wibowo, petugas kepolisian yang berjaga di lokasi. Ia menyebut langkah tersebut semata-mata untuk mengantisipasi potensi perusakan akibat demonstrasi.

Selain Samsat, SPBU di Jalan Kombes Pol Moh. Duryat juga terlihat dipasangi road barrier. Meski belum ada penjelasan resmi dari pengelola, lokasi SPBU tersebut merupakan jalur yang dilalui oleh massa aksi, sehingga dikhawatirkan berpotensi terdampak.

Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, menegaskan pihaknya tidak memberikan instruksi penutupan objek vital di Lamongan. Menurutnya, kebijakan penutupan SPBU merupakan kewenangan pengelola, sementara pelayanan Samsat tetap normal.

Di sisi lain, puluhan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lamongan menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Lamongan. Mereka menolak adanya tunjangan tambahan bagi anggota DPR yang dinilai tidak berpihak pada kondisi ekonomi rakyat yang sedang lesu.

Ketua PC IMM Lamongan, Alexi Candra Putra, menilai kebijakan tunjangan DPR menunjukkan sikap arogan anggota dewan terhadap aspirasi masyarakat. Selain itu, IMM juga mengecam tindakan represif aparat kepolisian di Jakarta yang menyebabkan meninggalnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, dalam aksi sebelumnya.

“Kami mendesak Kapolri mundur, adili oknum aparat pelanggar HAM, revolusi Polri, dan menyatakan mosi tidak percaya terhadap pemerintah dan DPR,” tegas Alexi.

Aksi mahasiswa ini dimulai dengan long march dari Mapolres Lamongan menuju gedung DPRD Lamongan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Meski diwarnai kritik keras, demonstrasi berlangsung damai dan mahasiswa berharap aspirasi mereka dapat benar-benar diperhatikan pemerintah.

Editor : Abdul Wakhid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut