get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Haru Nenek Lasinah, Penjual Kue Keliling di Lamongan yang Berangkat Haji di Usia 80 Tahun

Unik! Centong Nasi hingga Modifikasi Tas Jadi Ciri Khas Jamaah Haji Lamongan 2025

Sabtu, 17 Mei 2025 | 17:57 WIB
header img
Centong nasi ini lebih mudah dikenali dibanding pita atau stiker biasa. Foto: iNewsLamongan.id/Ist

LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Keberangkatan jamaah haji Lamongan 2025 diwarnai dengan berbagai pernak-pernik unik yang mencuri perhatian. Mulai dari penanda koper yang tak lazim hingga menjamurnya jasa modifikasi tas, semua dilakukan demi kenyamanan dan kemudahan selama menjalankan ibadah haji.

Pada Sabtu, 17 Mei 2025, ratusan koper milik jamaah haji mulai dikumpulkan di kantor Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) masing-masing. Seperti di KBIHU Masjid Agung Lamongan, sebanyak 224 jamaah dari kloter 61 dan 63 telah siap diberangkatkan.

Yang menarik, para jamaah tidak hanya menyiapkan fisik dan mental, namun juga koper mereka. Salah satu pengurus KBIHU Masjid Agung Lamongan, Dani Akhirul Wahyudi, menyebutkan bahwa berbagai benda digunakan sebagai penanda koper agar mudah dikenali. “Ada yang pakai sandal, centong nasi, bahkan potongan karpet masjid. Ini sangat membantu, terutama untuk jamaah lanjut usia,” ungkap Dani.

Imron (30), salah satu keluarga jamaah, menjelaskan alasan memilih centong nasi sebagai penanda koper orang tuanya. “Orang tua saya sudah sepuh, centong nasi ini lebih mudah dikenali dibanding pita atau stiker biasa,” jelasnya sambil tertawa.


Dul dan timnya memasang sabuk melingkar dan mengganti tali tas dengan tulisan “Jamaah Haji Lamongan”. Foto: iNewsLamongan.id/Ist

Selain soal penanda koper, satu lagi yang tak kalah penting adalah kebutuhan akan tas haji yang praktis dan nyaman. Ini membuka peluang bagi jasa modifikasi tas haji, seperti yang dilakukan oleh Dul Majid (62). Ia menyediakan layanan di depan KBIHU Masjid Agung Lamongan bersama tiga karyawannya.

“Setiap hari bisa sampai 190 tas, Alhamdulillah,” ujar Dul Majid yang juga merupakan perangkat desa dari Kecamatan Balongpanggang, Gresik. Dengan tarif Rp 60.000, Dul dan timnya memasang sabuk melingkar dan mengganti tali tas dengan tulisan “Jamaah Haji Lamongan”.

Dul Majid bukan orang baru dalam dunia haji. Pengalamannya sebagai panitia di Asrama Haji Surabaya selama 24 tahun dan di Solo selama 2 tahun membuatnya paham kebutuhan jamaah. “Usaha ini sudah saya tekuni lebih dari 20 tahun. Alhamdulillah selalu ramai tiap musim haji,” tambahnya.

Seluruh koper jamaah rencananya akan diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya pada Minggu, 18 Mei 2025, sebagai bagian dari persiapan haji Lamongan 2025. Dengan sentuhan personal berupa penanda unik dan modifikasi praktis, para jamaah haji Lamongan tak hanya siap secara spiritual, namun juga tampil khas dan berkarakter.

Fenomena ini menjadi bukti bahwa ibadah haji tak hanya soal ritual, namun juga menyentuh sisi sosial dan budaya masyarakat. Persiapan menyeluruh seperti ini mencerminkan semangat dan kekompakan warga Lamongan dalam menyambut panggilan ke Tanah Suci.

Editor : Abdul Wakhid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut