Kisah Haru Nenek Lasinah, Penjual Kue Keliling di Lamongan yang Berangkat Haji di Usia 80 Tahun

PUCUK,iNewsLamongan.id - Kisah inspiratif datang dari seorang nenek asal Desa Bogoharjo, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Di usianya yang sudah menginjak 80 tahun, Nenek Lasinah akhirnya bisa mewujudkan impian lamanya untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Nenek Lasinah bukanlah orang berada. Setiap hari selama hampir 40 tahun, ia berkeliling dari desa ke desa menjajakan kue tradisional seperti onde-onde dan nagasari. Uniknya, ia menjalani rutinitas tersebut tanpa mengenakan alas kaki, berjalan kaki menyusuri wilayah Kecamatan Pucuk dan Sekaran sejak pukul 07.00 pagi hingga sore hari.
Yang membuat kisahnya semakin menyentuh, uang hasil jualan tidak ia simpan di bank maupun rumah. Sebaliknya, ia meminjamkannya kepada tetangga-tetangga yang membutuhkan. Saat tiba waktunya untuk berangkat haji, barulah ia meminta kembali uang-uang tersebut.
“Banyak yang kaget saat tahu Nenek Lasinah akan berangkat haji. Tapi kami juga bangga karena beliau sangat tekun, tidak pernah mengeluh,” ujar Lutfatus Soidah, salah satu tetangganya.
Suara khas Nenek Lasinah saat menawarkan dagangan telah membuatnya dikenal luas di masyarakat. Ia pun telah menjadi sosok legendaris di kalangan warga desa.
Menurut pengakuannya, keberhasilan ini berkat kerja keras, keikhlasan, dan niat yang kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima. Meski memiliki tiga anak dan sembilan cucu, Nenek Lasinah telah lama hidup seorang diri di rumahnya. Namun menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, para tetangga turut bergotong royong membantu mempersiapkan segala kebutuhannya.
Kisah Nenek Lasinah menjadi bukti bahwa impian bisa terwujud kapan saja, asalkan disertai tekad dan keikhlasan.
Editor : Abdul Wakhid