JAKARTA, iNewsLamongan.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan partainya akan berkoalisi dengan partai politik (Parpol) lain dalam Pilpres 2024. Teka-teki dengan siapa PDIP akan berkoalisi bakal terjawab seiring dengan waktu.
Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto kepada awak media usai kegiatan apel siaga petani MSP di Sekolah PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).
"PDIP sudah membentuk kerja sama dengan Pak Jokowi, Ma'ruf Amin. Di situ ada Golkar, Nasdem, PKB, PPP, PAN, Gerindra. Itu kan kerja sama yang sudah dibuat oleh PDIP," ujar Hasto Kristiyanto.
Hasto menilai koalisi yang terjadi menjelang Pemilu 2024 hingga saat ini wajar dan akan selalu dinamis hingga tahap pendaftaran capres-cawapres peserta Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Oktober-November 2023 mendatang.
"Bahwa setiap partai dalam rangka pemilu melakukan pengerucutan itu adalah sesuatu yang wajar. Untuk 2024 akan ada waktunya untuk saling mengerucutkan. PDIP kan bersama rakyat," ucap Hasto Kristiyanto.
"Kalau PDIP dalam fakta empiris kami selalu bekerja sama dengan partai politik lain sebagai spirit Pancasila. Namun melihat momentum, ada kesesuaian ideologi, platform, desain terhadap masa depan, cara pandang masa depan," tutur Hasto.
Namun Hasto menilai ada aspek yang perlu dipertimbangkan PDIP dalam mengajak parpol lain berkoalisi. Dia menegaskan PDIP enggan berkoalisi dengan partai yang tidak berpihak pada rakyat.
"Kalau dengan partai politik yang sukanya impor itu tidak cocok dengan PDI Perjuangan. Kita lebih cenderung kerja sama dengan partai yang sudah memiliki kesamaan ideologi dan platform serta agenda bagi masa depan tersebut dan memperluas basis pemilih," tutur Hasto Kristiyanto.
Apalagi kata Hasto syarat Presiden bisa terpilih 50 persen plus satu. Untuk mencapai kalkulasi tersebut, Hasto mengaku mau tidak mau harus berkoalisi dengan partai politik lain dalam Pilpres 2024.
"Kalau legislatif kita sendiri, kalau Presiden untuk memastikan agar syarat-syarat 50 persen plus satu baik di dalam Pilpres maupun di dalam parlemen itu bisa dipenuhi sebaik-baiknya. Ke arah sana dialog partai politik itu dilakukan. Tetapi momentum saat ini bergerak ke bawah," kata Hasto Kristiyanto.
Sebagaimana diketahui, hingga mendekati Pemilu 2024 setidaknya sudah ada tiga koalisi partai politik di parlemen Senayan terbentuk. Pertama, Koalisi Indonesia Bersatu dengan anggota Golkar, PAN dan PPP.
Kemudian ada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dengan anggota Gerindra dan PKB. Terakhir ada Koalisi Perubahan dengan anggota Nasdem, Demokrat, dan PKS. Hanya PDIP yang diketahui hingga saat ini belum memutuskan untuk berkoalisi dengan partai politik mana pun.
Editor : Prayudianto