LUMAJANG, iNewsLamongan.id - Banjir lahar dingin Gunung Semeru masih mengalir deras di jalur darurat Curah Kobokan, Desa Supiturang Kabupaten Lumajang, Jumat (11/11/2022). Imbasnya warga harus diangkut menggunakan mobil dobel gardan hingga ekskavator untuk menyeberang.
Upaya darurat ini dilakukan lantaran arus banjir lahar Gunung Semeru masih deras dan tidak memungkinkan untuk dilintasi sepeda motor maupun mobil biasa. Pantauan di lokasi mobil ini beberapa kali mengangkut ibu-ibu dan anak-anak baik dari sisi selatan jalur lahar maupun dari sisi utara.
Ibu-ibu dan anak-anak menjadi prioritas untuk diseberangkan terlebih dahulu. Sebab, dikhawatirkan terjadi banjir lahar susulan, sehingga harus menunggu lebih lama lagi.
Meski menantang bahaya, warga tetap nekat. Sebab, tidak ada pilihan lain karena jalur darurat ini menjadi akses terdekat yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang.
"Sudah nunggu sejak pagi mas, nggak bisa lewat. Sebab, banjirnya deras," kata salah seorang warga, Suliyati.
Sementara itu, warga yang tidak mendapat tumpangan harus menyeberang dengan dibantu sejumlah relawan yang berjaga di jalur darurat Curah Kobokan ini. Bahkan, salah seorang ibu-ibu dan anaknya terpaksa diseberangkan menggunakan ekskavator kerena tidak mendapat tumpangan.
Diketahui, banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang jalur darurat Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kamis (10/11/2022) petang.
Warga diangkut menggunakan ekskavator karena terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru. (Foto: iNews.i/Yayan Nugroho).
Editor : Prayudianto