JAKARTA, iNewsLamongan.id - Ada banyak hal misterius yang masih tersimpan di berbagai daerah. Masing-masing memiliki keunikan yang akan membuat siapa saja penasaran.
Tidak hanya peninggalan candi kuno atau benda bersejarah, tetapi juga ada fenomena alam yang unik. Salah satu fenomena alam yang aneh baru saja ditemukan adalah tanah bergetar ketika dilalui para pendaki di Pegunungan Penanggungan.
Lantas, seperti apa keanehan tanah bergetar tersebut? Berikut ulasannya dirangkum melalui Channel YouTube MegaluhTV, Jumat (19/8/2022).
Mendaki Gunung Penanggungan, di Jawa Timur, Anda akan menjumpai jalur yang aneh. Ya, ketika Anda melaluinya akan merasakan tanah bergetar ketika melewatinya.
"Tanah di sini jika diinajk bergetar dan berbunyi dung dung, seperti ada ruangan besar di dalam tanah," ujar tim MegaluhTV.
Menurut dia, jika kaki dihentakan ke tanah, akan berbunyi tetapi anehnya tanah tersebut tidak ambles walaupun sudah diinjak-injak dengan sangat kencang. Ini merupakan fenomena alam yang bisa kita temui di gunung tersebut.
Dia juga memperlihatkan lubang kecil yang disangka adalah ruang bawah tanah yang belum terdeteksi. Jika tanah tersebut diinjak juga pepohonan yang terdapat di sekitar ikut bergoyang dan bergetar.
Diketahui, jalur yang dilalui para pendaki ini melalui Kedungudi. Konon, jalur ini dikenal menyimpan banyak situs kuno. Gunung Penanggungan memiliki ketinggian 1.653 mdpl.
Gunung ini masih satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang.
"Tanah ini bergetar di setiap jalur pendakian yang disusuri, bunyi dung dung.
Bahkan ada yang seperti suara gamelan. Dan masih terdapat banyak misteri di sekitar gunung," kata dia. Dia menduga, suara yang dihasilkan itu seolah seperti ada gua bawah tanah dan berbentuk melingkar.
Bahkan, jarak dari jalur pendakian sampai di atas sekitar 10 meter itu juga masih terdapat bunyi yang sama seperti di jalur bawah.
"Diperkirakan gua bawah tanah tersebut sangat besar dan melingkar. Ini adalah misteri alam yang mungkin akan terungkap suatu saat nanti. Terdapat juga batu yang bentuknya seperti sirip. Jika sudah sampai di atas akan terdapat basecamp untuk orang yang telah mendaki.
Editor : Prayudianto