TUBAN, iNews.id - Kabupaten Tuban memiliki sebuah bangunan masjid unik. Berbeda dengan tempat ibadah umat Islam pada umumnya. Yakni bertiang satu batang pohon jati setinggi 27 meter, berdiameter 85 cm. Berdiri secara terbalik, yaitu bagian akar berada di sisi atas dan menjadi bagian dari atap. Hal ini memiliki makna tersendiri.
Masjid unik yang bernama An- Nur Nurul Miftahussofyan ini terletak diatas bukit Dusun Gomang, Desa Laju Lor, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Dibangun dilingkungan pondok pesantren Wali Songo tersebut pada tahun 1994. Dalam proses pendiriannya, tiang utama hanya ditarik dengan lilitan bambu yang dibuat menjadi tali, tanpa bantuan alat berat.
Pengasuh pondok pesantren Wali Songo KH. Noer Nasroh Hadiningrat mengatakan, proses pendirian tiang masjid dilakukan pada hari Kamis Legi, sendirian dan secara diam-diam.
"Pukul 9.30 pagi, ketika anak-anak dan para santri masih bersekolah, lalu warga sekitar masih melakukan aktivitas sehari-hari," ujar Abah Nasroh sapaan akrabnya, saat ditemui iNews.id di kediamannya, Sabtu (9/4/2022).
Menurut Abah Nasroh, kayu jati setinggi 27 meter ini merupakan sebagai simbol saat Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan isra mi'raj pada tanggal 27 Bulan Rajab.
"Lalu masjid ini memiliki lima buah pintu utama. Yang melambangkan bahwa Rasulullah Saw saat itu menerima perintah kewajiban ibadah sholat lima waktu," ungkapnya.
Kemudian ia melanjutkan, jika bangunan dilihat dari depan akan tampak tiang sebanyak 4 buah. Sebelah belakang juga memiliki jumlah yang sama. Sehingga jika dihitung seluruhnya, termasuk tiang penyangga jumlahnya ada 9 tiang.
"Jumlah tersebut menggambarkan bahwa Agama Islam masuk ke Indonesia melalui wali sembilan (Songo)," tutup Abah Nasroh.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait