PACIRAN,iNewsLamongan.id - Kondisi pendangkalan Kali Gayaran di Kecamatan Paciran, Lamongan, makin memprihatinkan. Akibat sedimentasi yang cukup tinggi, kawasan sekitar sungai kerap tergenang rob air laut, bahkan meluber ke pemukiman warga dan lingkungan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah.
Situasi ini menimbulkan keresahan warga dan para pengajar di pesantren, terlebih lokasi lembaga pendidikan itu berada tak jauh dari aliran sungai.
Sayangnya, hingga kini belum ada langkah konkret dari instansi terkait, termasuk Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan.
Melihat kondisi tersebut, sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai unsur—yakni perwakilan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan tokoh pengusaha muda—turun tangan. Mereka menyampaikan keluhan secara langsung kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.
Pertemuan ini dihadiri oleh Ustadz Farihi (Ketua Ranting NU Paciran), Kiai Husnul Abbid (Pimpinan Ranting Muhammadiyah), Muhlisin Amar (Ketua Rukun Nelayan), serta pengusaha muda Paciran, Rzky Mundzib.
"Situasinya sudah masuk kategori darurat. Perlu tindakan secepatnya," ujar Rzky Mundzib, Sabtu (26/7/25).
Ustadz Farihi mendesak agar dilakukan pengerukan segera, khususnya di bagian selatan dan utara jembatan Kali Gayaran.
Hal senada disampaikan Muhlisin Amar yang menyoroti dampak sedimentasi terhadap aktivitas nelayan. "Perahu kecil saja sulit lewat, apalagi bersandar. Maka normalisasi harus dilakukan menyeluruh," tegasnya.
Kiai Husnul Abbid juga mendukung langkah ini. Ia menilai, pengerukan sungai di sepanjang Kali Gayaran merupakan solusi terbaik untuk memulihkan akses perahu serta mengatasi banjir rob.
Menanggapi aduan tersebut, Bupati Yuhronur Efendi langsung merespons positif dan memerintahkan Dinas PU SDA Lamongan untuk melakukan tinjauan lapangan.
"Kami tidak tinggal diam. Ada solusi yang sedang disiapkan. Penanganan segera dilakukan," ungkap Yuhronur.
Sebagai tindak lanjut, Dinas PU SDA Lamongan langsung mengirim surat koordinasi tertanggal Jumat (25/7/2025) kepada Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur dan PPK.OP IV BBWS Bengawan Solo.
Surat bernomor 600.1.5.3/281/413.104/2025 itu berisi ajakan survey lapangan bersama guna melihat langsung kondisi sedimentasi Kali Gayaran. Kegiatan dijadwalkan pada Senin (28/7/2025), bertempat di Balai Desa Paciran.
Undangan resmi tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Dinas PU SDA Lamongan, Mulyono Arif.
Langkah cepat ini diharapkan menjadi awal dari proses normalisasi Kali Gayaran agar tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat maupun aktivitas pendidikan di sekitarnya.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait