LAMONGAN,iNewsLamongan.id - PT Wijaya Karya Gedung (Wika Gedung) mengakui adanya tunggakan pembayaran upah pekerja proyek Stadion Surajaya Lamongan yang nilainya cukup besar. Hal ini disampaikan langsung oleh Project Manager PT Wika Gedung, Agung Prasetyo, saat memenuhi undangan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lamongan, Rabu (22/7/2025).
Agung menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran tidak hanya terjadi pada proyek pembangunan Stadion Surajaya, namun juga pada proyek-proyek lain yang ditangani perusahaan. Ia menyebut, situasi ini dipicu oleh kondisi ekonomi nasional yang sedang tidak stabil.
“Memang kondisi ini terjadi secara nasional. Beberapa proyek kami terdampak. Kami mohon para vendor memahami kondisi ini,” ujar Agung di kantor Disnaker Lamongan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya telah membahas persoalan ini bersama para vendor pada Juni 2025 lalu di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, perusahaan berkomitmen akan melunasi pembayaran upah pada Oktober 2025. Menurutnya, proses pembayaran telah mulai berjalan.
Tak hanya gaji pekerja, PT Wika Gedung juga mulai melunasi tagihan ke warung makan yang selama ini menyuplai konsumsi bagi para pekerja proyek Stadion Surajaya.
“Kami tetap berkomunikasi dengan para pekerja melalui grup WhatsApp dan memastikan bahwa tidak akan lari dari tanggung jawab,” tegas Agung.
Dengan pernyataan ini, PT Wika Gedung ingin menegaskan komitmennya dalam menyelesaikan permasalahan pembayaran dan terus menjaga komunikasi dengan semua pihak terkait.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait
