IPDA Purnomo, Polisi Lamongan yang Rawat 280 ODGJ Selama 7 Tahun

Abdul Wakhid
Ipda Purnomo ditengah-tengah para ODGJ yang dirawatnya. Foto: iNewsLamongan.id/Ist

BABAT,iNewsLamongan id - Sosok IPDA Purnomo, anggota Polres Lamongan, mencuri perhatian publik lewat aksi sosial yang begitu mulia: merawat ratusan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tanpa pamrih selama tujuh tahun terakhir.

Aksi tersebut bermula dari keprihatinan Purnomo terhadap banyaknya ODGJ yang hidup terlantar di jalanan tanpa ada yang peduli. Dengan inisiatif pribadi, ia mulai mengumpulkan, merawat, dan memberi kehidupan yang layak bagi mereka.

“Alasan kami merawat ODGJ karena ingin memanusiakan manusia. Mereka juga punya hak untuk hidup layak dan sehat,” ujar Purnomo, Minggu (29/6/2025).

Menurutnya, dalam proses merawat ODGJ ada suka dan duka yang ia alami. Salah satu momen paling membahagiakan adalah ketika pasien yang awalnya tak mampu berkomunikasi atau menjaga diri, perlahan bisa hidup normal kembali—mandi, beribadah, hingga bersosialisasi.

Namun tak sedikit juga kisah pilu yang harus ia terima. “Yang paling menyakitkan itu ketika pasien sudah sembuh, tapi keluarganya tidak mau menerima mereka kembali karena takut kambuh dan mengamuk lagi,” jelasnya.


Ipda Purnomo Kanit Binpolmas Satbinmas Polres Lamongan. Foto: iNewsLamongan.id/Ist

Saat ini, Purnomo masih merawat sekitar 280 pasien ODGJ. Setiap hari, mereka diberi makan tiga kali dan mendapatkan obat-obatan. Untuk kebutuhan pangan, ia menghabiskan lebih dari dua kwintal beras per hari, atau sekitar dua ton lebih dalam sebulan.

Soal pembiayaan, ia mengaku mengandalkan sistem subsidi silang. “Ada yang bayar, ada yang tidak sama sekali. Yang bayar itu untuk membantu yang gratis. Kalau semua gratis, jujur kami belum mampu,” ungkapnya.

Menariknya, pasien yang ia rawat datang dari berbagai daerah di Indonesia. Banyak di antaranya adalah titipan dari pihak keluarga atau instansi yang tak mampu menangani sendiri.

Sebagai polisi, Purnomo merasa bertanggung jawab hadir dalam menyelesaikan masalah sosial yang kerap dianggap sepele namun berdampak besar bagi lingkungan.

“Kami hanya ingin bermanfaat bagi masyarakat. ODGJ bukan kriminal. Mereka hanya butuh perhatian dan perawatan,” tegasnya.

IPDA Purnomo berharap, semakin banyak rumah sakit jiwa yang bersedia menampung dan merawat ODGJ, agar tidak terus terlantar dan dianggap sebagai beban.

Editor : Abdul Wakhid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network