Menyusuri Kenangan, Nuansa Jadoel dan Geliat UMKM Melalui Festival Lamongan Tempo Doeloe

Atmo
Suasana di Lamongan Tempo Doeloe, romantisme masa lalu, namun menyimpan semangat untuk membangun masa depan.

LAMONGAN,iNewsLamongan.id - Senja menyapa kawasan Gadjah Mada dengan nuansa yang berbeda pada pertengahan Juni 2025. Jalanan yang biasanya penuh hiruk-pikuk kendaraan, kini berubah menjadi lorong waktu yang membawa masyarakat Lamongan kembali ke masa silam. Busana kuno, sepeda ontel, musik keroncong, dan aroma jajanan jadul berpadu menciptakan suasana yang hangat sekaligus menggugah kenangan. Inilah Lamongan Tempo Doeloe (LTD)—sebuah perayaan yang bukan hanya menghadirkan romantisme masa lalu, tapi juga menyimpan semangat untuk membangun masa depan.

LTD tak sekadar ajang nostalgia. Di balik stand bernuansa tempo doeloe, ada upaya nyata Pemkab Lamongan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kekuatan UMKM lokal. Produk-produk unggulan ditampilkan dengan kemasan klasik namun kualitas masa kini. Dari batik tulis hingga jajanan tradisional, dari kerajinan tangan hingga kopi lokal—semuanya menjadi bukti bahwa Lamongan punya identitas ekonomi kreatif yang kuat dan terus tumbuh.

Peluang besar itu kini dimanfaatkan secara maksimal. Tahun ini, ada 125 stand yang meramaikan LTD. Sebanyak 93 di antaranya menampilkan beragam instansi pemerintah, BUMN, BUMD, perbankan, hingga swasta, semua menyatu dalam dekorasi klasik yang menggambarkan kejayaan Lamongan dari era kerajaan, masa Walisongo, hingga zaman kolonial. Sisanya, 32 stand merupakan area bazar UMKM dan pasar rakyat—ruang ekspresi pelaku usaha kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

Berbagai produk UMKM binaan Pemkab Lamongan terus menunjukkan daya saing. Tidak hanya mampu menarik perhatian masyarakat lokal, beberapa bahkan sukses menjangkau pasar lebih luas. Sebelas produk berhasil lolos kurasi di ajang pameran tingkat nasional, enam lainnya sukses melakukan business matching dengan mitra dari Hong Kong, dan sepuluh produk telah dipasarkan secara resmi melalui jaringan ritel nasional Alfamart.

Komitmen untuk memperkuat ekosistem UMKM tidak berhenti di situ. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, telah mengeluarkan Surat Edaran yang mengimbau semua instansi pemerintah dan sektor swasta di Lamongan untuk mengutamakan penggunaan produk-produk UMKM lokal. Langkah ini diyakini dapat memperkuat perekonomian rakyat sekaligus menjaga keberlanjutan usaha kecil agar tidak kalah bersaing di era digital.

Lalu, kapan LTD 2025 dimulai? Acara ini resmi dibuka pada Rabu (18/6) sore oleh Bupati Yuhronur Efendi, yang akrab disapa Pak Yes. Dalam sambutannya yang disampaikan menggunakan Bahasa Jawa, ia menekankan bahwa LTD bukan sekadar tradisi seremonial tahunan, tapi juga cerminan semangat membangun dari akar sejarah.

“Luar biasa sekali tampilan seluruh stand bernuansa tempo doeloe dan tentu partisipasi masyarakat yang hadir dan bergaya tempo doeloe,” ujar Pak Yes, dengan wajah sumringah menyambut antusiasme warga.

Tak hanya dari dekorasi, semangat tempo doeloe juga dihidupkan melalui ragam hiburan dan pertunjukan yang menyentuh rasa rindu kolektif masyarakat. Musik keroncong, campur sari, dangdut lawas, dolanan anak tradisional, hingga kuliner khas zaman dulu disajikan bergantian setiap sore hingga malam selama empat hari penuh, dari pukul 15.00 hingga 22.00 WIB.

Bagi banyak keluarga, LTD menjadi ajang lintas generasi—di mana orang tua bisa bercerita kepada anak-anak mereka tentang mainan, makanan, dan gaya hidup zaman dahulu. Sementara generasi muda bisa mengenal warisan budaya secara langsung, tidak hanya lewat buku pelajaran atau unggahan media sosial.

Sekretaris Daerah Lamongan, Nalikan, menyebutkan bahwa LTD 2025 bukan hanya pesta rakyat, melainkan bentuk pendidikan kultural dan motivasi sosial. "Dengan menyatu antara unsur budaya, ekonomi, dan masyarakat, LTD menjadi ruang publik yang menyenangkan sekaligus produktif," tuturnya.

Dari tahun ke tahun, Lamongan Tempo Doeloe menjadi ajang yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya oleh masyarakat Lamongan, tapi juga pengunjung dari luar daerah yang ingin merasakan pengalaman otentik berbalut sejarah dan nilai lokal. Dan siapa sangka, dari semangat nostalgia ini, harapan untuk membangun Lamongan yang lebih baik justru tumbuh makin kuat.

Editor : Abdul Wakhid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network