TIKUNG, iNewsLamongan id - Sebanyak 527 ekor sapi di Kabupaten Lamongan dilaporkan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Lamongan yang langsung bergerak cepat melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Kepala Dinas Peternakan Lamongan, Shofiah Nurhayati, mengunjungi Pasar Hewan Kecamatan Tikung dan kandang ternak milik H. Tarjo di Jl. Raya Mantup, Dusun Pule, Kecamatan Tikung, pada Jumat (10/01/2025) pagi. Dalam kunjungan ini, dilakukan vaksinasi mandiri dan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran PMK.
“Kita melakukan vaksinasi mandiri pada peternak dan disinfeksi di Pasar Hewan Kecamatan Tikung. Langkah ini diharapkan dapat mencegah penyebaran PMK yang telah menginfeksi 527 ekor sapi,” ungkap Bupati Yuhronur.
Selain di Pasar Hewan Kecamatan Tikung, vaksinasi juga dilakukan terhadap 40 ekor sapi di kandang milik H. Tarjo. “Kami melakukan peninjauan vaksin mandiri dengan bantuan Dinas Peternakan untuk sapi-sapi sehat di kandang H. Tarjo,” tambahnya.
Kepala Dinas Peternakan Lamongan, Shofiah Nurhayati, menegaskan bahwa jumlah sapi yang terpapar PMK menjadi peringatan serius. “Sebanyak 527 ekor sapi telah terjangkit PMK, dan ini menjadi lampu merah bagi kita semua. Saat ini, 133 ekor sapi telah sembuh, sedangkan lainnya masih dalam proses pengobatan,” jelas Shofiah.
Dalam sepekan terakhir, sebanyak 425 ekor sapi telah menerima vaksinasi mandiri yang dilakukan para peternak, termasuk 40 ekor sapi yang divaksin pada hari ini. Pihak Dinas Peternakan juga tengah menunggu distribusi vaksin dari Provinsi Jawa Timur untuk peternak rakyat yang diharapkan dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Pemkab Lamongan akan menutup sementara pasar hewan di seluruh wilayah kabupaten dan meningkatkan upaya disinfeksi. “Kami akan menutup pasar hewan secara sementara dan melakukan penyemprotan disinfektan sebagai langkah preventif,” tegas Shofiah.
Selain itu, edukasi kepada para peternak terus digalakkan. Peternak diminta segera melapor jika menemukan gejala PMK pada ternak mereka. “PMK ini bisa disembuhkan jika ditangani dengan cepat. Kami mengimbau peternak untuk selalu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan hewan,” tutupnya.
Pemerintah Kabupaten Lamongan berharap dengan langkah-langkah ini, penyebaran PMK dapat ditekan sehingga para peternak merasa lebih aman dalam menjalankan usaha mereka.
Editor : Abdul Wakhid
Artikel Terkait