Hingga Oktober Tercatat 553 Kasus DBD, Dinkes Lamongan Himbau Masyarakat Waspada

M Bangkit Al Khuluq
Selain di RSUD Soegiri, pasien demam berdarah juga di RSML dan RSI. Foto: iNewsLamongan.id/M Bangkit Al Khuluq

LAMONGAN, iNewsLamongan.id - Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap Demam Berdarah dan penyakit lain, pasalnya hingga Oktober, Dinas Kesehatan mencatat ada 553 kasus demam berdarah.

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Lamongan, dr. Mafidhatul Laely , menjelaskan, demam berdarah dengue (DBD) sering muncul selama pergantian musim ini.

“Hingga Oktober, tercatat ada 553 kasus DBD, dengan jumlah tertinggi di Karangbinangun dan Mantup, masing-masing sebanyak 43 kasus. Beberapa pasien dirawat di RSM, RSUD, dan RSI,” kata dr. Fidha pada wartawan kamis (7/11/2024).

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memberantas nyamuk dengan menerapkan prinsip 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Selain DBD, dr. Fidha menyebutkan bahwa penyakit lain yang perlu diwaspadai saat musim hujan adalah leptospirosis.Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri LeptospiraBakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.

Gejala pada leptospirosis mirip dengan gejala penyakit flu, tetapi lebih berat serta disertai dengan bengkak di kaki dan tangan, serta kulit menjadi kuning. Jika tidak diobati dengan tepat, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan mengancam nyawa.

Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus leptospirosis di Kabupaten Lamongan, pihaknya tetap siaga. “Memang belum ada kasus, tetapi kami selalu siap jika ada yang muncul,” tegas dr. Fidha.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan telah menyiapkan langkah antisipasi, termasuk menyediakan rapid diagnostic test (RDT) untuk leptospirosis guna mempercepat diagnosis. “Kami juga akan melakukan penyelidikan epidemiologis jika ada laporan kasus, agar risiko penularan dapat segera diidentifikasi dan dikendalikan,” tambah dr. Fidha.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Lamongan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera meminta bantuan tenaga kesehatan jika diperlukan.



Editor : Abdul Wakhid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network