LAMONGAN - iNews.id. Minuman sinom, kesegaran dan kasiatnya untuk kesehatan sudah dikenal luas masyarakat. tidak heran jika masih banyak penyuka minuman tradisional ini. hanya saja tidak mudah mendapatkan minuman sinom dipasaran. Jenis minuman ini diproduksi skala rumahan dengan pangsa pasar terbatas.
Melihat ceruk pangsa minuman sinom yang masih terbuka luas, dibidik Nur Efiani sebagai peluang usaha. Sejak tiga bulan terakhir ibu muda asal Desa Jugo, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamogan ini, mulai merintis usaha. Hasilnya, produksi sinom olahannya laris manis dipasaran.
“Inisiatif memproduksi sinom karena memanfaatkan waktu luang. Ternyata kok banyak yang suka, dari situ termotivasi untuk lebih mengembangkan usaha,” kata Efiana, kepada wartawan I news.id Lamongan dirumahnya.
Pengalaman membuat sinom sendiri diperoleh saat ibu dua anak ini mengikuti kegiatan pelatihan membuat minuman tradisional yang diadakan PKK desa. dirinya kemudian mempraktekkan membuat sinom dirumah untuk dikosumsi keluarga. karena bahan bakunya mudah didapat dengan proses pembuatan yang tidak sulit, Efiana rutin membuat minuman sinom. Bahkan dibagikan kepada tetangga dan saudara lainnya.
“Tidak mengira setelah menikmati sinom buatan saya, banyak yang pesan minta dibuatkan,” terang wanita kelahiran 9 Desember 1992.
Agar minumannya terlihat lebih hiegenis dan memikat, Efiani mengemas minuman sinom dalam botol plastic. Sinom kemasan tersebut diberi label C-NOM Efinda. Meski baru diproduksi skala rumahan, Efiana yang juga istri dari Sekretaris Desa Jugo Aziz Bukhori ini mengaku kewalahan menerima order. Dirinya banyak menerima pesanan dari berbagai instansi di Kecamatan Sekaran dan wilayah Lamongan. selain itu pesanan juga mengalir lewat media medsos.
Dalam sehari wanita ramah dan murah senyum ini bisa memproduksi sekitar 50 botol sinom. Untuk satu botol dibandrol Rp 5000. Sinom produksi Efiana sendiri murni dibuat dari bahan-bahan alami diantaranya kunyit, daun asam muda, gula merah, gula pasir dan asam jawa. Karena tidak menggunakan pengawet sinom hanya bisa bertahan selama dua hari. Namun jika disimpan dalam kulkas bisa bertahan hingga satu minggu. Minuman sinom sendiri menurut Efiana memiliki banyak kasiat seperti menambah nafsu makan, mengatasi masuk angin, memperlancar Asi, mencegah hipertensi dan lainnya.
Harapan Efiana dari produksi sinom tersebut bisa memberdayakan kaum perempuan didesanya. Setidaknya bisa untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang memberi nilai ekonomi bagi keluarga. apalagi saat ini PKK Desa Jugo juga mulai memberdayakan kegiatan Toga (Tanaman Obat Keluarga) sehingga bisa dikelola menjadi berbagai bentuk minuman atau camilan herbal lainnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait