Sabet Gelar 2 Juara, Tim Bayucaraka ITS Dominasi Kompetisi UAV di Turki

Aan Hariyono
Tim robot terbang Bayucaraka ITS saat di Turki. Foto : Istimewa.

Seluruh tim dalam kategori Fixed Wing, imbuh Heri, diharuskan menyelesaikan dua misi pada kompetisi ini. Pertama, pesawat tanpa awak tersebut wajib melakukan manuver membentuk angka delapan ketika terbang dengan waktu secepat mungkin. Selain itu, pesawat juga tidak diperbolehkan melewati batas yang telah ditetapkan juri.

Sedangkan untuk misi yang kedua, setiap pesawat diminta untuk menjatuhkan suatu barang dari udara pada daerah sasaran yang telah ditentukan. Heri melanjutkan bahwa terdapat enam uji coba yang bisa dilakukan oleh semua tim yang berlaga sebelum tahap final. “Masa percobaan tersebut dibuat agar setiap tim dapat memaksimalkan performanya,” ucapnya.

Selain ITS, lanjutnya, terdapat tiga perwakilan lain yang berasal dari Indonesia, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Riau (Unri). “Dan kami bersyukur karena berhasil menggondol kejuaraan sekaligus mengharumkan Indonesia di kancah internasional,” ungkap dosen Departemen Teknik Elektro ITS ini.

Sementara itu, ketua tim LeonarDoro Raflis Al Qhazali mengatakan bahwa tahapan kompetisi ini dimulai sejak Februari lalu dan melewati proses panjang. Pertama, tim Bayucaraka diminta memberikan konsep desain ke pihak Tübitak. 

Setelah dinilai layak untuk dilombakan, tim Bayucaraka harus mendetailkan kembali konsep desain tersebut sekaligus melakukan pengembangan pada pesawatnya. “Setelah lolos, kami harus melakukan development kembali selama satu bulan sembari menyiapkan final,” katanya.

 

 

 

Editor : Prayudianto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network